MATA INDONESIA, JAKARTA – Salah satu langkah untuk mengendalikan pandemi Covid19 adalah melakukan surveilans genomika, apalagi varian baru Virus SARS-Cov-2 dengan kode B.1.1.7 sudah ditemukan sehingga kita harus mengambil langkah tegas. Namun, itu perlu dana yang besar dan kolaborasi kuat.
Demikian pesan ahli mikrobilogi Riza Putranto dalam pesan yang diterima Mata Indonesia News, Minggu 7 Maret 2021.
“Memang ini (melakukan surveillans genomika –Red) menjadi kendala, Saya sebagai ilmuwan sangat memahami karena kolaborasi banyak pihak karena melibatkan dana, akses terhadap sampel, dan sebagainya. Saya selalu sounding hal ini agar menjadi perhatian semua, ” ujar Riza.
Menurut Riza, Indonesia memiliki 446 varian virus SARS-Cov-2 yang belum diteliti apakah ada kemungkinan ada mutasi atau tidak.
Namun, Riza meminta langkah tegas harus dilakukan Indonesia untuk membuat varian B.1.1.7 dari Inggris itu tidak menulari banyak orang.
Apalagi banyak ilmuwan di dunia varian itu berpotensi menggantikan virus SARS-Cov-2 yang sudah ada.
Jika hal itu terjadi, maka kita akan kembali ke masa-masa awal pandemi saat banyak sekali orang yang harus mendapat perawatan rumah sakit karena terinfeksi varian tersebut. Apalagi hal yang bisa dipastikan dari varian itu adalah 50 persen lebih menular dari jenis lama dan berpotensi membuat manusia menjadi sakit dan meninggal dunia.