Pemkot Yogya Akui Migor Curah Masih Langka Jelang Ramadan

Baca Juga

MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Menjelang ramadan, Pemerintah Kota Yogyakarta mengaku masih menghadapi kelangkaan minyak goreng (migor) curah.

Pasokan yang diterima Kota Yogyakarta sejak Januari 2022 ternyata hanya 50 persen dari kebutuhan warga kota.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menjelaskan Kota Gudeg itu hanya terdapat dua distributor migor curah yang masih beroperasi hingga hari ini. Meski begitu, keduanya pun juga kesulitan mendapat pasokan.

Saat memantau, Heroe beserta jajarannya ke distributor minyak goreng milik Bapak Sumantri di Jalan Bantul, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogya, persediaannya kosong.

“Kalau di Yogya ada 2 distributor, di sini (Mantrijeron) dan di Kotagede. Nah sepanjang yang kita dapatkan laporannya memang sebenarnya sejak Januari 2022 itu Yogya mendapat alokasi distribusi hanya 50 persen dari biasanya,” kata Heroe, Jumat 1 April 2022.

Ia mengatakan pada Desember 2021 lalu, pengiriman migor curah ke dua distributor itu cukup lancar.

Dia juga merinci pembagian sasaran migor curah di Yogya yaitu 10 persen untuk kepentingan masyarakat, 30 persen pengecer, sedangkan 60 persen untuk UMKM.

Heroe belum mengetahui pasti mengapa migor curah di Jogja hanya diberi jatah 50 persen. Ia meminta Dinas Perdagangan (Disdag) Jogja untuk mencari tahu persoalan ini.

“Masalahnya kok kenapa dapatnya separo?, nah ini saya minta jadi perhatian, karena di Yogya, kota hanya ada dua distributor. Tapi kalau DIY distributornya banyak. Kalau melihat dari laporan distributor itu juga mengambil dari kabupaten lain. Saya tidak tahu apakah di kabupaten lain juga mengalami penurunan kiriman seperti di Yogya atau tidak,” kata dia.

Meski langka, Heroe mengatakan Pemkot akan berusaha memenuhi kebutuhan minyak goreng curah ini.

Ia tak menyebut stok migor curah kosong karena pengirimannya menurun 50 persen, jumlahnya cepat habis.

Maka, Heroe memiliki solusi terhadap kondisi minyak tersebut yaitu akan langsung mendistribusikan kiriman migor curah ke pengecer dan menggelar operasi pasar migor curah.

Pengiriman migor curah biasanya 10 hari sekali, namun di masa datang Kementerian Perdagangan ditambah lagi seperti kuota 2021.

Sementara untuk migor kemasan, menurut Heroe, jumlahnya masih cukup banyak. Tapi harganya bervariasi dan rata-rata mencapai Rp20 ribu per liter.

Reporter: Muhamad Fauzul Abraar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini