MATA INDONESIA, JAKARTA – Menko Polhukam Mahfud Md turut memberikan pendapatnya terkait gugurnya tiga prajurit yang ditembak oleh kelompok separatis dan teroris (KST) Papua. Salah satu poin penting yang ditekankan adalah strategi pendekatan TNI yang lebih defensif di Papua.
Selain itu, ia juga menegaskan sejak pendekatan itu diterapkan, tidak ada lagi korban warga sipil di Papua. Namun kini sasarannya mengarah ke anggota TNI atau Polri.
“Nah, ini dulu masyarakat sipil harus dijaga dulu keselamatannya. Sekarang bagaimana cara defensif dengan pendekatan baru itulah yang menurut Pak Panglima tadi akan segera dievaluasi dan disempurnakan,” kata Mahfud.
Strategi lainnya yakni pihaknya akan membentuk tim untuk menyelesaikan masalah yang belakangan ini terjadi di wilayah timur Indonesia itu. Mengingat kejadiannya terus berulang maka persoalannya harus segera diselesaikan.
“Nah, dari kami Kemenko Polhukam sendiri, nanti akan membentuk tim karena masalah yang sama di berbagai tempat dari waktu ke waktu itu sebenarnya masalah pertanahan. Di Papua juga ada masalah yang sangat mendasar dan laten, masalah tanah, di Maluku juga,” katanya.
Adapun pernyataan ini menanggapi momentum kehadiran Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk melayat tiga jenazah prajurit TNI yang gugur ditembak KST Papua. Maka, Panglima TNI dengan tegas mengatakan para pelaku akan diburu.
“Jadi benar saya datang untuk melihat, melayat tiga anggota saya yang menjadi korban. Pelaku akan kami terus kejar,” kata Andika.
Panglima TNI juga menegaskan jika pihaknya sudah mengantongi identitas para pelaku penembakan. Dia menekankan para pelaku harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.