MATA INDONESIA, JAKARTA-Mulai Selasa 18 Agustus 2020, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berencana membuka kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka untuk jenjang SMA/SMK secara bertahap.
“Pemprov Jatim akan melakukan uji coba proses belajar mengajar secara langsung di sekolah untuk jenjang SMA dan SMK secara selektif atas persetujuan bupati/wali kota,” ujar Khofifah.
Khofifah mengatakan untuk sekolah yang berada di zona kuning boleh dibuka dengan catatan tidak diperkenankan diikuti 100 persen siswa per kelas atau hanya 50 persen dalam satu ruangan.
Sementara sekolah di zona oranye hanya boleh diikuti 25 persen siswa dalam satu kelas. Setiap sekolah diminta menyiapkan empat mata pelajaran setiap hari dengan durasi 45 menit setiap pelajaran.
Dengan demikian, lama pembelajaran tatap muka selama uji coba hanya 4 jam pelajaran per hari tanpa jam istirahat. Artinya, bila masuk sekolah pukul 07.00 WIB, maka pukul 10.00 WIB sudah pulang dari sekolah.
Khofifah masih melarang pembukaan sekolah di zona merah. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.
“Bagi sekolah yang sudah dibuka berdasarkan zonasi tetap diminta untuk mematuhi protokol kesehatan dan menggunakan masker,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi mengatakan telah melakukan koordinasi secara intensif dengan pemerintah kabupaten/kota dan Satgas Covid-19 setempat untuk memastikan pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Dalam ujicoba itu akan diterapkan metode blended learning dengan memadukan metode pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah dengan pembelajaran tatap muka secara terbatas di sekolah. Baik secara daring (online) maupun luring (offline).