MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Nelayan Pantai Depok, Bantul menyambut baik niat Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk menata kawasan kuliner di pesisir pantai. Setelah belasan warung rusak dihempas ombak, diharapakan, penataan dapat mempertimbangkan sektor ekonomi, pariwisata, perikanan, dan budaya.
Perwakilan Nelayan Depok, Sutarlan mendukung rencana Pemerintah Provinsi DIY untuk melakukan penataan Pantai Depok menjadi kawasan wisata terpadu. Namun dia berharap kepentingan masyarakat tetap mendapat perhatian dan akomodir.
Sutarlan juga mempercayai bahwa pembangunan kawasan wisata terpadu akan berjalan lancar. Sebab selama ini, segala hal dari pemerintah terasa manfaatnya ke pedagang.
“Kebersamaan masyarakat di sini cukup tinggi, pada saat gelombang tinggi kemarin semua terlibat dalam menangani dampaknya dan mengerahkan untuk pencegahan lebih banyak. Nelayan, masyarakat, relawan SAR, Kepolisian semuanya terlibat,” sebutnya, Rabu 20 Juli 2022.
Lebih lanjut, Sutarlan mengatakan sejak didirikan tahun 1998 yang lalu, Pantai Depok membawa dampak luar biasa bagi masyarakat setempat. Setidaknya ada 500 orang lebih yang beraktivitas mencari rezeki di tempat tersebut.
Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X meninjau lokasi terdampak gelombang tinggi di wilayah Pantai Depok, Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, DIY.
Sri Sultan bersama pejabat Pemda DIY tiba di Pantai Depok, Parangtritis, Bantul, Selasa 19 Juli 2022 siang. Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih langsung menyambutnya. Mereka meninjau sejumlah bangunan usaha di bibir pantai yang rusak setelah terjangan gelombang pasang pada Sabtu 16 Juli 2022.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih dalam menyambut kunjungan Gubernur DIY mengatakan, bahwa pada Sabtu, sekitar pukul 08.00 WIB terjadi gelombang pasang yang besar di sepanjang pantai selatan Bantul termasuk di Pantai Depok.
Reporter: M Fauzul Abraar