MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mengimbau jemaah haji untuk tidak menggelar pengajian langsung atau syukuran saat mereka baru tiba dari Tanah Suci. Jemaah haji disarankan untuk terlebih dahulu menjalani pemulihan kesehatan.
Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu menyebut jemaah haji sebaiknya menjalani pemulihan diri sepulangnya dari Arab Saudi.
Endang juga mengimbau agar jemaah haji tidak langsung menggelar syukuran. Hal itu demi menjaga kesehatan diri pribadi dan lingkungannya.
“Sebaiknya jangan bikin pengajian dulu. Dihindari (gelar pengajian) selama dua minggu setelah kepulangan. Itu kan masa inkubasi Covid-19,” ujar Endang.
Ia mengharapkan, kerja sama jemaah haji dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di Kota Yogyakarta sama seperti sebelum jemaah haji berangkat, yaitu mereka tidak menggelar pengajian.
“Pas pulang ini, kami berharap juga jangan menggelar pengajian dulu. Tunggu dulu selama dua minggu, setelah semua dipastikan aman, ndak papa-papa,” sebutnya.
Endang menjelaskan, pada saat ibadah haji, seluruh umat muslim dari dunia berkumpul. Sehingga ada kemungkinan terpapar penyakit.
“Ini harus dipantau puskesmas, mulai dari gejala demam, batuk,” ujarnya.
Selain itu, pemantauan juga dilakukan untuk menilik potensi adanya penyakit lain. Pasalnya besar kemungkinan virus dari luar negeri terbawa hingga ke Indonesia, terutama Yogya
“Meningitis, itu tetap harus diwaspadai. Maka ketika ada yang mengalami gejala sakit tidak biasa segera laporkan,” ujarnya.
Reporter: M Fauzul Abraar