Pawang Hujan Rara Isti Disebut Gunakan Gelombang Theta saat Bekerja, Begini Penjelasannya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ramai di media sosial narasi yang menjelaskan pawang hujan seperti Rara Isti Wulandari bekerja menggunakan gelombang otak theta.

Hal itu diunggah akun Facebook Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Apa sih gelombang theta itu?

Seperti dilansir wikipedia, theta adalah gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami tidur ringan, atau sangat mengantuk.

Tanda-tandanya, napas orang yang bersangkutan mulai melambat dan dalam.

Selain tidur ringan gelombang itu muncul saat seseorang melakukan meditasi.

Menurut laman alodokter, rentang gelombang otak itu memiliki kekuatan 4-8 Hz.

Gelombang theta juga memiliki hubungan erat dengan memori atau daya ingat serta tingkat kesadaran dan siklus tidur alami tubuh.

Gelombang otak ini juga berhubungan dengan fenomena mimpi dan lucid dream.

Pada orang-orang tertentu gelombang otak tersebut akan muncul saat mengalami trance, hipnosis, meditasi dalam, berdoa serta menjalani ritual agama dengan khusyu.

Orang yang mampu mengalirkan energi chi, prana atau tenaga dalam, menurut catatan wikipedia, juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) theta.

Mereka menggunakannya saat mereka latihan atau menyalurkan energinya kepada orang lain.

Dengan latihan, kita dapat memanfaatkan Gelombang Otak (Brainwave) Theta untuk tujuan yang lebih besar.

Salah satunya memasuki kondisi meditasi yang sangat dalam.

Theta adalah pusat kreatif manusia, seperti halnya mimpi kita yang penuh kompleksitas emosional.

Namun sejauhmana kekuatan gelombang theta yang ada pada diri Rara untuk mengusir awan hujan, hingga kini belum diketahui karena belum pernah ada penelitian ilmiahnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini