Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Tinggal 1.530 Orang Lagi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet tinggal 1.530 orang dan tidak ada penambahan kasus baru di rumah sakit itu pada Sabtu 14 Agustus 2021

Menurut Kepala Penerangan Kogabwilhan I TNI, Kolonel Marinir Aris Mudian, jumlah itu setelah dikurangi 20 orang pasien sembuh pada Jumat 13 Agustus 2021.

“Sehari sebelumnya ada 1.550 pasien,” ujar Aris, Sabtu 14 Agustus 2021.

Pada pertengahan Juli 2021 jumlah pasien Covid-19 di Wisma Atlet tercatat lebih dari 7.000 orang dan dalam dua minggu terakhir jumlahnya terus turun karena lebih banyak pasien yang sembuh dan hampir tidak ada yang masuk.

Aris mengungkapkan jumlah total pasien terhitung sejak 23 Maret 2021 hingga hari ini adalah 124.959 orang yang dirawat di Tower 4, 5, 6, dan 7.

Sebanyak 122.857 pasien dinyatakan sembuh, 985 pasien dirujuk ke rumah sakit lain, dan 587 orang meninggal akibat Covid-19.

Sementara itu, di Tower 8, 9, dan 10 Wisma Atlet Pademangan untuk pasien repatriasi dan PMI saat ini merawat 5.723 atau bertambah 958 karena sebelumnya dirawat 4.765 pasien.

Tiga tower tersebut adalah tempat isolasi dan perawatan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru kembali dari luar negeri atau repatriasi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini