Parah, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar Gak Pedulikan Panggilan KPK

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Tanpa alasan jelas Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar yang sering dipanggil Cak Imin tidak memenuhi panggilan pemeriksaan dari penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa 19 November 2019.

Perihal ketidakhadiran Imin diungkapkan Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Yuyuk Andriati menjelaskan Muhaimin Iskandar yang seharusnya didengar kesaksiannya untuk tersangka Hong Arta John Alfred (HA), tersangka penerimaan hadiah di proyek Kementerian PUPR tahun 2016.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu hingga Selasa 19 November 2019 malam tidak memberi kabar kepada penyidik KPK perihal ketidakhadirannya.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah sebelumnya mengatakan Cak Imin diperiksa dalam kapasitasnya sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Kebangkitan Bangsa periode 2014-2019.

Sebelumnya, KPK sudah memanggil sejumlah politikus PKB lainnya untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus tersebut. Mereka antara lain Jazilul Fawaid, Fathan, Mohammad Toha, dan Helmy Faishal Zaini.

Cak Imin dan politisi PKB itu bakal dimintai keterangannya soal aliran dana dari Musa Zainuddin.

Dalam kasus itu, Hong Arta John Alfred, Direktur dan Komisaris PT Sharleen Raya (SR) JECO Group) diduga menyuap sejumlah pihak antara lain Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) IX Maluku dan Maluku Utara Amran Hi Mustary serta Anggota DPR Damayanti.

Suap itu untuk pekerjaan proyek infrastruktur Kementerian PUPR. Hong adalah tersangka ke-12 dalam kasus ini. Sebelumnya, KPK Telah menetapkan 11 tersangka lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini