MATA INDONESIA, JAKARTA – Gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia bisa terjadi, namun bisa juga tidak. Semua berpulang pada kesadaran setiap penduduk negeri ini.
Hal itu, diungkapkan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LKP2K) Ardiansyah Bahar, di Jakarta, Senin 8 November 2021.
“Bila kita semua belajar dari dua gelombang sebelumnya, seharusnya tidak akan separah gelombang kedua,” ujar Ardiansyah.
Puncak gelombang kedua terjadi pada 15 Juli 2021, saat kasus harian Covid-19 Indonesia mencapai lebih dari 56 ribu.
Saat itu, kasus aktif atau jumlah mereka yang dirawat di rumah sakit atau isolasi lebih dari 400 ribu orang, padahal kapasitas tempat tidur rumah sakit kita hanya puluhan ribu saja.
Namun berkat kerja keras semua pihak termasuk masyarakat sekarang kasus harian di Indonesia terkendali di sekitar 500 kasus.