Para Pejabat Papua Diminta Ikut Bantu Ciptakan Perdamaian di Bumi Cenderawasih

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAYAPURA – Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat Partai Cinta Indonesia (DPP PCI), Hendrik Yance Udam (HYU) menilai penyelesaian persoalan Papua terletak pada pengelolaan kekuasaan yang ada di Papua.

“Tanah Papua terus menjadi daerah konflik, bahkan bukan hanya itu Papua juga menjadi daerah termiskin di Indonesia. Padahal Tanah Papua terkenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah. Kalau kekayaan alam tersebut dikelola dengan baik, maka rakyat Papua akan lebih sejahtera,” katanya, dikutip, Selasa 23 November 2021.

Di mana saat ini yang menjadi Bupati dan Walikota, serta Gubernur di Provinsi Papua dan Papua Barat adalah merupakan putra-putra terbaik Tanah Papua.

“Mereka yang menjadi pemimpin formal tersebut, berasal dari penugasan partai politik. Namun, saat ini partai politik dalam mendistribusikan pemimpin-pemimpin tersebut tidak mengontrol kekuasaan yang diberikan sehingga para pemimpin-pemimpin tersebut tidak berkerja dengan baik untuk kepentingan Bangsa dan Negara di Tanah Papua,” ujarnya.

Ia pun meminta kepada partai-partai politik mengontrol kader-kadernya yang menjadi Bupati dan Walikota, serta Ketua DPR dan Anggota DPR di Provinsi dan Kabupaten/Kota di Tanah Papua. Sehingga mereka dapat mengelola kekuasaan dengan baik dan berkerja untuk kepetingan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Tanah Papua.

“Ayo kita bersama-sama bertanggung jawab dalam menyelesaikan persoalan yang ada di Tanah Papua dengan Cinta dan Kedamaian. Sudah cukup terjadi pertumpahan darah dan korban berjatuhan di Tanah Papua, dengan konflik politik yang berkepanjangan kita hentikan demi kemanusiaan dan peradaban di NKRI,” katanya.

HYU juga meminta persoalan konflik Papua harus diselesaikan tanpa pertumpahan darah. Di mana dipenuhi pesan cinta dan kedamaian untuk masa depan Papua.

“Kita harus dapat menyelesaikan persoalan Papua tanpa ada pertumpahan darah yang jatuh di atas Tanah Papua. Tentu harus diselesaikan dengan cara-cara yang elegan bermartabat dengan Cinta dan Kedamaian,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini