MINEWS.ID, PAPUA – Aksi massa yang mengarah anarkis masih terjadi di Papua dan Papua Barat. Setidaknya dua kota yaitu Timika dan Fak-Fak dilanda kerusuhan massa yang merusak fasilitas umum seperti Gedung DPRD dan pembakaran ban.
Di Timika massa melempari Gedung DPRD di Jalan Cendrawasih Kota Timika dengan batu sekitar pukul 13.00 WIT.
Aparat kepolisian terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan guna meredakan amukan massa aksi yang dilaporkan merasa kecewa karena telah lama menunggu kedatangan Ketua DPRD Mimika dan Bupati Mimika yang tak kunjung hadir di hadapan massa aksi.
Lebih dari seribu orang warga dari berbagai wilayah di Timika, Kabupaten Mimika, sejak Rabu pagi turun ke jalan guna menyuarakan aspirasi anti-rasisme, terkait insiden yang menimpa mahasiswa Papua di Malang, Provinsi Jawa Timur pada 16 Agustus lalu.
Mereka berkumpul di depan Kantor DPRD Mimika. Awalnya suasana damai terlihat, namun setelah beberapa jam menunggu kedatangan Bupati dan Ketua DPRD Mimika yang belum juga hadir, massa kemudian terprovokasi hingga melakukan tindakan anarkis.
Hingga Rabu siang ini situasi belum kondusif. Massa masih melakukan pelemparan meskipun tembakan peringatan dilakukan aparat keamanan.
Sementara di Fak-Fak, Kabid Humas Polda Papua Barat AKBP Mathias Krey terpaksa meminta bantuan aparat keamanan tambahan.
Personel Brimob yang akan dikirim sebanyak 100 personel dan akan di tempatkan di Fak fak. Aksi demo yang terjadi di Fak fak memang diwarnai dengan pembakaran termasuk di sejumlah wilayah di Pasar Tambaruni.
Saat ini Kapolres Fak fak bersama aparat TNI dan Polri sudah berada di lokasi guna mengamankan massa, kata Krey yang dihubungi dari Jayapura.
Krey mengaku, dari laporan terakhir kondisi di Fak fak masih terkendali dan berharap masyarakat dapat menahan diri dan tidak melakukan tindakan anarkis.