Pandemi, Tingkatkan Peluang Ekspor Jamu Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pandemi virus corona meningkatkan kesadaran untuk menjaga daya tahan tubuh. Salah satu yang dianjurkan adalah dengan minum, minuman herbal seperti jamu yang memiliki beragam khasiat bagi kesehatan.

Tak ayal, bisnis jamu pun menuai berkah di tengah pandemi virus corona yang masih mengintai Indonesia. Diungkapkan Ketua Umum Gabungan Pengusaha (GP) Jamu, Dwi Ranny Pertiwi Zarman bahwa bisnis jamu Indonesia menembus pasar internasional.

“Untuk rempat-rempah itu justru naik, karena banyak juga permintaan ekspor ke beberapa negara. Beberapa merek baru pun bermunculan untuk indikasi menaikkan daya tahan tubuh,” kata Dwi Ranny Pertiwi Zarman, Jumat, 9 April 2021.

Dwi Ranny menambahkan, para pelaku bisnis jamu yang produknya tidak berkaitan untuk daya tahan tubuh harus mengatur siasat agar tetap eksis dipasaran. Diketahui bahwa permintaan jamu di tengah pandemi virus corona itu mengalami peningkatan yang signifikan.

“Ada industri yang masuk kategori jamu tetapi produksinya, misalnya minyak oles atau bahkan hanya ramuan yang tidak terkait dengan imunitas. Itu memang penjualannya turun drastis. Jadi dia harus menambah produk baru dan itu banyak sekali yang mendaftar di BPOM untuk produk seperti itu,” tuturnya.

Sempat merosot di beberapa tahun sebelumnya, Dwi Ranny optimistis industri jamu tahun ini akan mengalami peningkatan 5 persen. Hal tersebut menyusul meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat Indonesia akan manfaat jamu untuk kesehatan tubuh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

7 Kasus dan 1 Meninggal Akibat Leptospirosis di Jogja, Dinkes Ajak Warga Jaga Kebersihan

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Leptospirosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang ditularkan melalui urin tikus dan cenderung menyebar luas di musim penghujan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini