MATA INDONESIA, TELUK WONDAMA – Ketua Gerakan Merah Putih (GMP) Kabupaten Teluk Wondama Moses Ramar mengungkapkan bahwa kebijakan Otonomi Khusus (Otsus) jilid II di Papua telah membawa banyak kebaikan dan perubahan untuk Orang Asli Papua (OAP).
“Otsus ibarat lampu yang mengubah kehidupan orang asli Papua dari gelap menjadi terang. Karena itu tidak ada alasan untuk menolak keberlanjutan Otsus di Bumi Cenderawasih,” katanya, Senin 30 Agustus 2021.
Menurutnya, untuk Kabupaten Teluk Wondama misalnya, yang dulu gelap dalam arti tidak ada pembangunan kini sudah terang benderang.
“Kita melihat infrastruktur jembatan, dermaga, jalan hingga di pulau-pulau telah dibangun pemerintah, bahkan pendidikan telah berjalan baik. Saya nyatakan bahwa otsus berhasil,” ujarnya.
Moses pun tidak menampik masih banyak permasalahan dalam implementasi program otsus di Papua Barat, termasuk Teluk Wondama. Namun, secara umum otsus telah menghadirkan perubahan positif untuk kehidupan OAP.
“Jangan kita tutup mata, jangan kita tutup hati untuk pemerintah yang telah memberikan dana otsus untuk membangun Kabupaten Teluk Wondama. Jadi kami nyatakan otsus jilid II harus tetap berjalan,” katanya.
Menyinggung soal anggapan bahwa otsus Papua telah gagal, Moses menyatakan itu muncul lantaran informasi tentang hasil pembangunan maupun kegiatan-kegiatan yang dibiayai dana otsus tidak disampaikan secara luas kepada masyarakat.
Akibatnya, kata Moses, masyarakat Papua Papua terutama yang di kampung belum banyak mengetahui manfaat dari dana otsus. Selain itu, kurangnya keterbukaan dari kepala desa hingga pemerintah soal penggunaan dana otsus.
“Setiap pekerjaan sekolah, jembatan, dan lainnya belum ada transparansi seperti pemasangan papan tulis yang memberitahu bahwa pekerjaan ini dibiayai dana Otsus supaya masyarakat semua bisa tahu. Hal seperti ini yang belum dilakukan,” ujarnya.