NU Tak akan Dukung Capres-Cawapres

Baca Juga

MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – PBNU dan NU secara institusi tidak boleh mendukung capres dan cawapres tertentu di Pilpres 2024 mendatang. Penegasan ini disampaikan Ketua PBNU  KH Yahya Cholil Staquf . Menurutnya, hal tersebut sudah merupakan keputusan muktamar sejak 1984.

”PBNU dan NU tidak boleh ikut-ikutan mendukung capres dan cawapres tertentu. Karena sudah merupakan keputusan muktamar sejak 1984,” kata Gus Yahya, sapaan akrabnya,  saat acara ‘Mensyukuri Ditetapkannya KH Miftachul Akhyar dan Dipilihnya KH Yahya Cholil Staquf sebagai Rais Aam dan Ketua Umum PBNU Periode 2021 – 2026’ di kompleks Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta, Sabtu 1 Januari 2021.

NU harus kembali ke khittah. Jika NU ikut dalam dukung mendukung capres dan cawapres maka hal tersebut melanggar amanat muktamar.

Gus Yahya menegaskan kembali posisi NU pada kontestasi pilpes mendatang adalah tidak mendukung capres cawapres tertentu. Ia pun tidak memedulikan jika nantinya ada upaya untuk menarik narik NU untuk mendukung salah satu pasangan capres cawapres. Ia mempersilakan masing-masing warga NU untuk bebas memilih capres dan cawapres karena itu merupakan hak tiap warga negara. Yang tidak dibolehkan adalah dukungan dari PBNU dan NU secara institusional.

Bahkan, dia tidak peduli jika dengan posisi NU tersebut akan ada konsekuensi untuk tidak masuk dalam pemerintahan. “Mau di dalam kekuasaan atau di luar kekuasaan terserah apapun konsekuensinya, tidak peduli,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini