Nih Biang Kerok Buruknya Kualitas Pendidikan Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hasil laporan PISA 2018 ini baru saja dirilis pada Selasa 3 Desember 2019 lalu. Sesuai data yang ada kualitas pendidikan Indonesia kian terbelakang.

Menurut pengamat pendidikan Budi Trikorayanto, ada beberapa persoalan yang jadi akar permasalahan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.

Pertama, soal kualitas guru yang masih rendah. Hal uji kompetensi guru sangat rendah, nilainya 5, di bawah rata-rata.
“Guru malas belajar dan berubah, seperti penolakan para guru terhadap Kurikulum 2013,” ujarnya kepada Minews, Jumat 6 November 2019.

Kedua, saat ini banyak regulasi dan standar pendidikan nasional masih membelenggu guru dan siswa. Maka Budi menganjurkan agar belenggu-belenggu itu harus dilepaskan.

Misalnya konsep sekolah sebagai ‘pabrik’ yang berbasis pada revolusi industri 2.0 sudah harus ditinggalkan.

“Sekarang sudah zamannya artificial intelligence (AI), revolusi 4.0, maka harus lebih mengakomodasi keunikan setiap pelajar dan konteks setiap sekolah maupun daerah,” katanya.

Ketiga, peran guru sebagai ‘nara sumber’ utama dalam mencari ilmu harus ditinggalkan.

Kata Budi, saat ini yang perlu dikembangkan adalah sistem belajar online berbasis teknologi dan guru mestinya hanya sebagai fasilitator dan motivator. “Kelemahan kompetensi akademis guru bisa dicover oleh Google dan Youtube,” ujarnya.

Terakhir, Budi menyarankan agar konsep pendidikan tak harus melulu kepada iman dan ketakwaan kepada Tuhan yang maha esa. Konsep ini perlu dirubah agar lebih realistis menuju sains.

Seperti diketahui sesuai rilis dari PISA, untuk kategori kemampuan membaca, Indonesia berada pada peringkat 6 dari bawah alias peringkat 74. Skor rata-rata Indonesia adalah 371, berada di bawah Panama yang memiliki skor rata-rata 377.

Lantas, untuk kategori matematika, Indonesia berada di peringkat 7 dari bawah (73) dengan skor rata-rata 379. Indonesia berada di atas Arab Saudi yang memiliki skor rata-rata 373. Kemudian untuk peringkat satu, masih diduduki China dengan skor rata-rata 591.

Lalu untuk kategori kinerja sains, Indonesia berada di peringkat 9 dari bawah (71), yakni dengan rata-rata skor 396. Berada di atas Arab Saudi yang memiliki rata-rata skor 386. Peringkat satu diduduki China dengan rata-rata skor 590.

Berita Terbaru

Pemerintah Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas Jelang Pergantian Tahun

JAKARTA - Menjelang Tahun Baru 2025, pemerintah memastikan berbagai langkah strategis telah disiapkan untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan stabilitas...
- Advertisement -

Baca berita yang ini