Ngeri, Korea Utara Berencana Lumpuhkan Program Pertahanan Rudal AS

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Layanan Riset Kongres Amerika Serikat (CSR) dalam sebuah laporan menyatakan bahwa Korea Utara diduga berencana melawan bahkan melumpuhkan program pertahanan rudal milik Amerika Serikat (AS).

Laporan tersebut mengikuti serangkaian uji coba rudal jarak pendek dan menengah yang dilakukan oleh negara yang dipimpin Presiden Kim Jong-un itu, di sepanjang tahun ini.

“Kemajuan baru-baru ini dalam program uji coba rudal balistik Korea Utara tampaknya diarahkan pada pengembangan kemampuan untuk mengalahkan atau menurunkan efektivitas pertahanan rudal yang dikerahkan di kawasan: Patriot, Aegis Ballistic Missile Defense (BMD), dan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD),” kata laporan itu.

“Selain itu, kemajuan Korea Utara dengan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) menunjukkan upaya untuk melawan pertahanan rudal THAAD berbasis darat dengan meluncurkan serangan dari posisi di laut di luar bidang pandang radar THAAD,” sambungnya, melansir Yonhaap.

Pada 19 Oktober, Korea Utara melakukan uji coba dengan meluncurkan jenis SLBM baru, menandari uji coba rudal besar terakhir dan yang kedelapan kalinya sepanjang 2021.

Laporan itu mengatakan uji coba rudal Korea Utara mungkin juga menunjukkan kemampuannya yang berkembang, yang, pada gilirannya, dapat memperkuat kredibilitas pencegahan nuklirnya.

“Pada Konferensi Partai Buruh Korea Utara Januari 2021, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memuji status negara kita sebagai negara senjata nuklir dan memuji pencegah strategis yang kuat dan andal”, sambung laporan tersebut.

Laporan itu mencatat bahwa Korea Utara telah mengamati moratorium uji coba nuklir dan rudal jarak jauh yang diberlakukan sejak 2017. Namun, moratorium semacam itu mungkin dipaksakan oleh kurangnya sumber daya.

“Korea Utara meningkatkan kemampuannya untuk menyerang seluruh Amerika Serikat dengan ICBM melalui serangkaian tes pada 2017. Tanpa pengujian lebih lanjut, baik Korea Utara maupun orang lain tidak dapat menilai apakah rudal akan berfungsi seperti yang dirancang,” kata laporan itu.

“Tidak adanya tes ICBM sejak peluncuran Hwasong-15 yang sukses pada November 2017 juga dapat menunjukkan bahwa kekuatan rudal Korea Utara hanya memiliki sejumlah kecil senjata ini atau sedang melanjutkan moratorium uji coba karena alasan nonteknis,” tuturnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Webinar Inspiratif Universitas Alma Ata: Peluang dan Tantangan Karir di Dunia UI/UX di Era Digital

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menghadapi era digital, Universitas Alma Ata berkomitmen mendorong mahasiswanya untuk membangun karir di dunia UI/UX dengan menggelar webinar bertajuk “Membangun Karir di Dunia Desain UI/UX: Peluang dan Tantangan di Era Digital” pada Sabtu (21/12/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini