Nasdem Beri Lampu Hijau, Viktor Laiskodat Fix Jadi Menteri LHK?

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Nama Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat disebut-sebut bakal menjadi salah satu menteri dalam kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Menanggapi hal ini, anggota DPR Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Sugeng Suparwoto pun mengatakan bahwa pihaknya akan merestui, jika benar Viktor kelak diberikan amanah oleh Jokowi.

Ia juga tidak mempersoalkan bila kelak Viktor harus melepas jabatannya sebagai kepala daerah. Menurutnya, posisi di kabinet kerja dipastikan tidak menggangu jabatan Gubernur NTT untuk melayani masyarakatnya.

“Ada wakil gubernur ada proses politik selanjutnya toh dalam kepemimpinan itukan tidak hadir secara fisik tetapi dalalam bentuk sistem,” ujar dia di Jakarta, Sabtu 19 Oktober 2019.

Meski baru memimpin NTT dalam kurun waktu satu tahun, Viktor dinilai telah menunjukkan sikap kepimpimpinan yang baik. Ia dinilai menjalankan prinsip-prinsip good government dan good governance.

“Viktor salah satu kader NasDem yang dipercaya masyarakat NTT untuk menjadi gubernur so far sampai saat ini catatannya sangat positif,” kata dia.

Sehari sebelumnya, Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi NTT Marius Jelamu mengatakan Presiden Jokowi dua kali menghubungi Viktor untuk menjadi salah menteri. Permintaan disampaikan langsung kepada Viktor.

“Presiden tentu melihat Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, berkapasitas menjadi menteri pada kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin,” ujar Marius.

Permintaan itu disampaikan saat kunjungan ke Labuan Bajo pada Juli 2019. Presiden menyampaikan hal serupa ketika kunjungan ke Kabupaten Kupang bersama Ketua Umum NasDen Surya Paloh dan Sekretaris Jenderal NasDem Johnny G Plate pada Agustus 2019.

“Kami belum tahu jabatan menteri apa yang akan ditempati Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat,” kata dia.

Namun sesuai rumor yang beredar Viktor bakal diplot sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini