MATA INDONESIA, JAKARTA – Relawan dan seluruh elemen masyarakat, nelayan, buruh, kaum tani dan perempuan akan mengadakan Musyawarah Rakyat (Musra) untuk mencari penerus legacy Presiden Jokowi agar program-program yang sudah berjalan baik tetap diteruskan.
Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pengarah Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia Andi Gani Nena Wea di Istana Negara, Jakarta, Senin 8 Agustus 2022.
Andi diminta Presiden Jokowi ke Istana Negara untuk membicarakan acara yang sedianya dilangsungkan pada 28 Agustus 2022 di Bandung mencari pemimpin RI 2024.
“Panggilan mendadak tadi malam, tadi malam jam 21.30 WIB malam Saya diminta menghadap presiden dan Saya mendatangi presiden juga berdiskusi juga soal musyawarah rakyat yang akan dilakukan di sana dan itu adalah merupakan ekspresi,” kata Andi Gani.
Andi Gani menegaskan Musyawarah Rakyat ingin mencari legacy pimpinan Indonesia berikutnya.
Apalagi, menurut Andi, mereka sudah mengikuti Jokowi sejak dari Solo, pilgub DKI 2012, Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.
Andi menyebut, Musra ingin pengganti Jokowi adalah sosok yang benar-benar bisa melanjutkan legacy.
Hal itu perlu dilakukan terhadap pekerjaan besar seperti Ibu Kota Nusantara maupun beberapa keputusan politik yang harus dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya.
Dia juga membantah Musra di ‘endorse’ Presiden Jokowi untuk mencari pemimpin 2024.
“Kami tegaskan bahwa ini adalah ide kami. Presiden juga tidak mengendorse tetapi kami tadi tanyakan kehadiran beliau dan beliau belum menjawab pasti nanti tanggal 28 Agustus, bisa hadir dan bisa tidak,” ujar Andi Gani.
Andi Gani mengungkapkan Musra adalah ruang ekspresi demokrasi bagi rakyat. Selama ini ruang tersebut dimonopoli elite partai dan elite politik.