Mulai Senin, Setiap Orang Bisa Beli Vaksin Covid di Kimia Farma Seharga Rp 321 ribu per Dosis

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mulai Senin 12 Juli 2021 setiap orang di Jakarta bisa membeli dan menyuntikkannya vaksin Covid19 yang dijual PT Kimia Farma.

Mereka diperkirakan harus merogoh kocek sekitar Rp 440 ribu sekali vaksin dengan rincian Rp 321.660 untuk vaksinnya dan Rp 117.910 untuk jasa penyuntikannya.

Kimia Farma memberi nama program tersebut sebagai vaksin gotong royong (VGR) Individu yang programnya diluncurkan Jumat 9 Juli dan Sabtu 10 Juli 2021 ini.

“Pelayanan Vaksinasi Individu oleh Kimia Farma Group ini merupakan upaya untuk mengakselerasi penerapan Vaksinasi Gotong Royong dalam membantu program vaksinasi Indonesia untuk mencapai herd immunity secepat-cepatnya,” ujar Wakil Menteri BUMN Pahala N. Mansyuri, Sabtu 10 Juli 2021.

Vaksinasi Gotong Royong individu ini sejalan dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 19 Tahun 2021 tentang perubahan atas Permenkes No. 10/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk. Verdi Budidarmo menuturkan, saat ini adalah saat yang tepat untuk melakukan vaksinasi individu, karena pertambahan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia.

Di tahap awal program ini baru menyentuh 6 kota dengan 8 klinik. Namun, secara perlahan Kimia Farma akan memperluas jangkauan itu, termasuk ke pusat-pusat perbelanjaan di kota-kota besar.

Kimia Farma akan menjadi importir vaksin Sinopharm dan Moderna untuk memenuhi program tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini