Moeldoko Minta Pemda Tak Gegabah Terapkan Kebijakan New Normal

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meminta agar pemerintah daerah (pemda) tak gegabah dalam menerapkan kebijakan new normal atau normal baru.

“Pemerintah daerah harus benar-benar melakukan kajian mendalam dan akurat sebelum mengambil langkah untuk kebijakan normal baru,” ujarnya di Jakarta, Rabu 24 Juni 2020.

Ia mengatakan, Pemda juga harus rutin mengingatkan masyarakat agar menjaga protokol kesehatan agar dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Sementara Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dr Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan, pihaknya menyiapkan tatanan adaptasi kebiasaan baru atau normal baru dengan pendekatan berbasis keluarga serta preventif dan promotif.

Berdasarkan model sosio-ekologi dari promosi kesehatan, Kowani bekerja berdasarkan kebijakan dan program pemerintah untuk disampaikan kepada masyarakat maupun organisasi yang ada di masyarakat, hingga keluarga.

“Untuk menghadapi normal baru, ibu memiliki peran penting sebagai garda terdepan dalam melakukan pencegahan dan penyiapan tatanan pengelolaan COVID-19 di dalam keluarga baik pada masa pandemi maupun dalam memasuki adaptasi kebiasaan baru,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini