Meski Mobilitas Tinggi, Kesadaran Protokol Kesehatan Juga Meningkat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kesadaran masyarakat untuk berdisiplin dengan protokol kesehatan sudah semakin tinggi, sehingga meski mobilitas di Pulau Jawa relatif tinggi namun bisa menekan penularan Covid-19.

Hal itu diungkapkan Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Dr. Sonny Harry B Harmadi SE.,ME di Jakarta, Selasa 28 September 2021.

“Memang terjadi peningkatan mobilitas. Tetapi jika sebelumnya setiap peningkatan mobilitas disertai dengan penurunan kepatuhan protokol kesehatan. Kali ini berdasarkan data yang kami amati, peningkatan mobilitas tidak diikuti dengan penurunan kepatuhan protokol kesehatan,” ujar Sonny.

Maka, dia mengharapkan aktivitas mulai berjalan perlahan tetapi dengan risiko penularan Covid-19 yang minim.

Pembukaan kegiatan masyarakat juga harus dilakukan dengan sangat berhati-hati.

Hal yang masih belum bisa dihindari masyarakat saat liburan adalah menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini