Meski Belum Pulih, Jumlah Pengangguran di Indonesia Makin Berkurang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 8,40 juta orang per Februari 2022. Jumlah itu turun sekitar 350.000 orang dari posisi per Februari 2021 yang mencapai 8,75 juta orang.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, penurunan tersebut sejalan dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) secara nasional. Turun dari 6,26% pada Februari 2021, menjadi sebesar 5,83% pada Februari 2022. Atau turun sebesar 0,43% dari Februari 2021.

Tingkat pengangguran terbuka merupakan indikator yang untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja. Dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja. Meski mengalami penurunan, Margo mengatakan bahwa tingkat pengangguran Indonesia masih belum kembali kepada posisi sebelum pandemi Covid-19.

”Meskipun tahun belakangan mengalami penurunan, tapi tingkat pengangguran kita belum kembali kepada posisi sebelum krisis. Karena Februari 2020 sebelum ada pandemi Covid, pengangguran kita 4,94%,” ujar Margo, Senin 9 Mei 2022.

BPS menyebutkan, terdapat 11,53 juta orang (5,53 persen) penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19. Terdiri dari

  • Pengangguran karena Covid-19 (0,96 juta orang)
  • Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 (0,55 juta orang)
  • Tidak bekerja karena Covid-19 (0,58 juta orang)
  • Penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 (9,44 juta orang).

Jumlah angkatan kerja pada Februari 2022 sebanyak 144,01 juta orang, naik 4,20 juta orang. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,98 persen poin.

Penduduk yang bekerja sebanyak 135,61 juta orang, naik sebanyak 4,55 juta orang dari Februari 2021. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah

Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (0,37 persen poin).

Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan terbesar yaitu sektor jasa lainnya (0,51 persen poin).

Sebanyak 81,33 juta orang (59,97 persen) bekerja pada kegiatan informal. Persentase setengah pengangguran turun 0,85 persen poin, sementara persentase pekerja paruh waktu turun sebesar 0,15 persen poin dibandingkan Februari 2021.

Jumlah pekerja komuter pada Februari 2022 sebanyak 7,07 juta orang, jumlah pekerja komuter terus mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir.

Pada Februari 2022, tingkat pengangguran terbuka laki-laki tercatat sebesar 6,31%. Lebih tinggi dari tingkat pengangguran terbuka perempuan yang sebesar 5,09%.

TPT laki-laki dan perempuan mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,50% dan 0,32% jika perbandingannya pada Februari 2021.

Sedangkan menurut daerah tempat tinggal, maka tingkat pengangguran terbuka perkotaan tercatat sebesar 7,61%. Lebih tinggi hampir dua kali dari tingkat pengangguran terbuka di daerah perdesaan yang sebesar 3,72%.

Tingkat pengangguran terbuka menurut daerah tepat tinggal memiliki pola yang sama dengan tingkat pengangguran terbuka nasional. Yaitu turun dari Februari 2021 yang masing-masing sebesar 0,39%.

Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka menurut kelompok umur muda (usia 15 tahun-24 tahun) merupakan yang tertinggi. Yaitu mencapai 17,08%. Sedangkan, tingkat pengangguran terbuka kelompok umur tua (60 tahun keatas) merupakan yang terendah sebesar 1,22%.

Data BPS juga menunjukkan, lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah yang paling banyak menganggur. Dengan andil sebesar 10,38% pada Februari 2022. Apabila dilihat berdasarkan pendidikan tertinggi angkatan kerja, kata Margo, TPT dari tamatan sekolah menengah kejuruan (SMK) paling tinggi dari tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 10,38 persen.

Sementara TPT yang paling rendah adalah pada pendidikan sekolah dasar (SD) ke bawah, yaitu sebesar 3,09 persen.

Namun perbandingan keadaan Februari 2021, tingkat pengangguran terbuka pada semua tingkat pendidikan mengalami penurunan. Dengan penurunan terbesar pada kategori pendidikan SMK yaitu sebesar 1,07%.

Dalam laporannya BPS juga menyebutkan rata-rata

  • Upah buruh dari Februari 2021 ke Februari 2022 naik 1,12 persen dari 2,86 juta rupiah menjadi 2,89 juta rupiah.
  • Rata-rata upah buruh laki-laki sebesar 3,14 juta rupiah dan upah buruh perempuan sebesar 2,43 juta rupiah.

Upah buruh tertinggi berada di kategori Informasi dan Komunikasi yaitu sebesar 4,86 juta rupiah. Sedangkan terendah berada di kategori Jasa Lainnya yaitu sebesar 1,73 juta rupiah.

Rata-rata upah buruh berpendidikan universitas sebesar 4,37 juta rupiah, sedangkan rata-rata upah buruh berpendidikan SD ke bawah sebesar 1,81 juta rupiah.

Sedangkan menurut kelompok umur, rata-rata upah buruh tertinggi sebesar 3,70 juta rupiah pada kelompok umur 50–54 tahun, sedangkan terendah sebesar 1,66 juta rupiah pada kelompok umur 15–19 tahun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini