MATA INDONESIA, SURABAYA – Selain Covid-19, masyarakat Indonesia harus mewaspadai penularan Virus Hendra.
Hal itu diungkapkan epidemiolog Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yamani yang dikutip dari laman resmi Unair, Rabu 1 Juni 2022.
Alasan Laura, masyarakat Indonesia perlu mewaspadai Virus Hendra karena tempat ditemukannya virus itu relatif dekat dari negara kita yaitu Australia.
Menurut Laura, virus itu ditemukan tahun 1994 saat mewabah di kawasan Hendra, Brisbane, Australia.
Virus yang bersumber dari kelelawar itu dapat menyerang sistem pernafasan dan neurologi pada hewan maupun manusia.
“Setelah ditelusuri, virus ini ternyata bersifat zoonosis yakni bisa berpindah dari host ke host, dari hewan ke manusia,” ujar Laura.
Lebih lanjut, masuknya virus ini ke tubuh manusia biasanya diperantarai hewan mamalia.
Jika langsung dari kelelawar ke manusia akan sulit karena sifat keduanya yang berbeda.
Sedangkan, jika dari mamalia seperti kuda akan sangat mudah masuk karena sesama mamalia.
Seperti halnya covid-19, Virus Hendra juga menular dari droplet.
Jadi droplet kelelawar yang jatuh di rumput akan dimakan kuda. Dari kuda itulah manusia bisa tertular Virus Hendra.
Menurut Laura, selain letak geografis yang berdekatan antara Indonesia dan Australia, masyarakatnya juga banyak yang memiliki ternak.
Jadi meski belum ditemukan di Indonesia, masyarakat harus mendapat sosialisasi dan edukasi yang benar tentang virus tersebut.
Apalagi tingkat kematian yang diakibatkan virus tersebut jauh lebih tinggi dari Covid-19 yaitu bisa mencapai 50 persen, sedangkan covid-19 hanya 4 persen saja.
Pencegahan terbaik agar tidak terinfeksi virus tersebut tetap melakukan pola hidup bersih dan sehat.