Merapi Terus Lontarkan Lava Pijar Hingga Rabu Pagi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTAGunung Merapi terus mengeluarkan lava pijar sepanjang Rabu 17 Maret 2021 sejak pukul 00 WIB-06.00 WIB. Sepanjang durasi itu tercatat 17 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1,2 kilometer.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, selain melontarkan guguran lava, Merapi juga mengalami 43 kali gempa vulkanik.

Asap kawahnya terpantau berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dengan tinggi 50 meter dari puncaknya.

Sebelumnya, pada pengamatan Selasa 16 Maret 2021 malam, sekitar pukul 18.00 WIB-24.00 WIB Gunung Merapi mencatat lima kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak 1 kilometer.

Namun, hingga kini BPPTKG masih menetapkan status level III atau Siaga untuk gunung paling aktif di Pulau Jawa tersebut.

Guguran lava dan awan panas gunung tersebut mengalir ke Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Sungai Putih.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tegaskan Bansos Harus Bermanfaat, Bukan Alat Judi Daring

Oleh : Wiliam Pratama Bantuan sosial (bansos) yang disalurkan oleh pemerintah merupakan bentuk nyata kepeduliannegara terhadap masyarakat yang terdampak situasi ekonomi. Di tengah tekanan daya beliakibat fluktuasi harga kebutuhan pokok, bansos menjadi instrumen penting untuk menjagastabilitas sosial, membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar, sertamenjadi penguat daya tahan rumah tangga. Namun di balik niat baik itu, terdapat tantanganserius: penyalahgunaan bansos untuk praktik Judi Daring yang merusak sendi ekonomi dan moral masyarakat. Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, secara tegas mengingatkan masyarakatpenerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) agar tidak menyalahgunakan dana bantuan untukaktivitas yang kontraproduktif. Dalam kunjungannya ke Kota Pekanbaru, Wapres meninjaulangsung proses penyaluran BSU yang diberikan kepada pekerja sektor informal dan buruhterdampak ekonomi. Ia menekankan bahwa bansos ini bukan untuk dibelanjakan pada kegiatan spekulatif seperti Judi Daring, tetapi harus digunakan untuk memenuhi kebutuhanpokok dan memperkuat ekonomi keluarga. Peringatan Wapres Gibran bukan tanpa dasar. Praktik Judi Daring saat ini telah menjangkitiberbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada dalam tekanan ekonomi. Dengandalih “mencari keberuntungan,” sebagian masyarakat justru terjebak dalam pusaran hutangdan ketergantungan. Hal ini sangat ironis, karena dana yang disediakan negara sebagaipenopang hidup justru berpotensi menjadi jalan kehancuran jika tidak digunakan secara bijak. Hal senada juga ditegaskan oleh Gubernur Jawa...
- Advertisement -

Baca berita yang ini