MATA INDONESIA, JAKARTA – Rusia memberi tenggat waktu satu bulan untuk raksasa media sosial Twitter, menuruti keinginan rezim Vladimir Putin, yang meminta penghapusan sejumlah konten berunsur ancaman terhadap pemerintah.
Jika tidak dituruti, maka Rusia akan menendang keluar Twitter dan tidak lagi bisa diakses di negara tersebut.
“Twitter tak menanggapi permintaan kami sebagaimana mestinya. Jika situasi terus berlanjut, maka Twitter akan kami blokir dalam sebulan lagi, tanpa perintah pengadilan,” kata Wakil Kepala Pengawas Komunikasi Rusia Vadim Subbotin.
Sebelumnya, Rusia sudah mulai menekan Twitter, dengan memperlambat akses medsos tersebut, karena dianggap gagal dalam membatasi konten-konten yang berdampak buruk pada publik.
Namun, Twitter membalas ulah Rusia dengan melontarkan kritikan yang juga pedas.
“Kami khawatir kalau langkah itu akan mengancam kebebasan berbicara di Rusia dan kami tak mengizinkan platform digunakan untuk mempromosikan perilaku ilegal seperti yang Rusia tuduhkan,” tulis pernyataan resmi Twitter, seperti dikutip dari Reuters, Selasa 16 Maret 2021.
Twitter belum memutuskan apakah akan menuruti permintaan Rusia atau tidak. Yang pasti, medsos ini diultimatum, untuk segera menghapus konten-konten pornografi anak, bunuh diri dan yang terkait dengan obat-obatan terlarang.