MATA INDONESIA, JAKARTA – Pernyataan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bahwa angka kematian flu biasa lebih tinggi dari virus corona COVID-19 bukan karena sok hebat dan sok jagoan seperti tudingan Fadli Zon.
Virologis dari University of Reading Inggris, Ian Jones juga mengungkapkan pendapat yang sama dengan Terawan.
Seperti dikutip Business Insider, Ian mengungkapkan tingkat kematian akibat terjangkit corona COVID-19 jauh lebih rendah dibandingkan SARS tahun 2002.
Ian menemukan tingkat kematian manusia yang terjangkit Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) mencapai 9,6 persen, sedangkan COVID-19 hanya sekitar 3 persen saja.
Sementara berdasarkan data yang dikeluarkan CDC, WHO, New England Journal of Medicine, Malaysian Journal of Pathology, CGTN, John Hopkins University, Reuters, The Lancet dan CIDRAP menunjukkan kematian beberapa jenis flu jauh lebih besar angkanya dibandingkan COVID-19.
Misalnya saja Flu Babi H1N1 tahun 2009 yang merebak di 214 negara, menjangkiti 762.630.000 orang dan 280.500 di antaranya meninggal dunia.
Namun dari perbandingannya, H1N1 memiliki tingkat kefatalan yang rendah hanya di angka 0,02 persen.
Sedangkan tingkat kefatalan tertinggi dari virus flu Nipah dengan angka 77,60 persen. Namun penyebarannya sangat lambat karena hanya menjangkiti empat negara dengan kasus kematian di dua negara yaitu Malaysia dan Singapura.
Jika sudah terpapar selama 5-14 virus yang juga berasal dari hewan itu, kurang dari 48 jam orang yang bersangkutan bisa berada dalam kondisi koma. Sebab virus itu menyebabkan ensefalitis atau radang otak.
COVID-19 juga terbukti masih jauh lebih santuy dibandingkan flu burung H5N1 yang mewabah pada 1997 karena memiliki tingkat kefatalan 52,80 persen. Dari 861 kasus di 18 negara telah menyebabkan kematian bagi 455 orang.
Angka kasus corona terkini berdasarkan worldometer sudah menjangkiti 90.933 orang di seluruh dunia yang mengakibatkan 3119 orang di antaranya meninggal dunia.
Maka wajar saja jika Menteri Terawan menyatakan bahwa horor atau heboh wabah COVID-19 memang karena sudut pandang kita semua. Apalagi dari mereka yang terjangkit di seluruh dunia, 48.224 orang dinyatakan sembuh total atau 53 persen.
Jadi Terawan tidak sedang bersikap sok jagoan dan sok hebat seperti tudingan Fadli Zon, sebab data menyatakan hal yang sama.
Sebelumnya anggota DPR, Fadli Zon meminta Terawan tidak menyepelekan wabah Corona yang mulai ditemukan di Indonesia.