Masih Ada Petugas yang Tak Paham Penerapan PPKM Darurat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Petugas penyekatan dan masyarakat sama-sama masih ada yang tidak paham esensi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat 3 Juli -20 Juli 2021.

Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan banyak polisi yang tidak mengetahui sektor mana saja yang bisa melakukan mobilitas selama pembatasan tersebut.

“Misalnya melarang jurnalis mengakses jalan yang sedang disekat, padahal media massa merupakan salah satu sektor yang bisa dipertimbangkan terus beroperasi selama PPKM Darurat sekarang,” ujar Ahmad Ramadhan, selasa 6 Juli 2021.

Ahmad mengaku hal tersebut. “Nah ini sebagian masyarakat belum memahami PPKM Darurat itu sendiri, terus terang aja aparat kepolisian kita terus kita beri penjelasan. Aparat pun masih ada satu dua yang belum memahami,” ujar Ahmad Ramadhan, Selasa (6/7/2021).

Jika masyarakat bisa paham, ujar Ramadhan, diharapkan mereka bisa patuh dengan aturan tersebut. Nyatanya di lapangan masih banyak masyarakat yang belum memahami sektor mana saja yang diizinkan untuk tetap berjalan selama PPKM Darurat ini.

Sehingga tidak perlu terjadi perdebatan yang tidak perlu bersama petugas yang menjaga pos penyekatan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini