Mariupol Bak Neraka, Rusia Serang Tiap 30 Menit Sekali!

Baca Juga

MATA INDONESIA, KIEV – Ratusan ribu warga sipil Ukraina yang masih terjebak di Kota Mariupol melalui dua hari ‘neraka’, seorang pejabat setempat mengatakan. Bagaimana tidak? Rusia menggempur wilayah tersebut setiap 30 menit sekali.

Dan gempuran ini sukses menggagalkan upaya evakuasi dari kota pelabuhan yang terkepung. Alhasil, sebanyak 400 ribu warga sipil terjebak di Kota Mariupol.

Walikota Mariupol, Vadym Boychenko mengatakan bahwa pasukan Rusia secara sinis, kejam, dan dengan sengaja menyerang gedung-gedung apartemen.

“Setiap 30 menit, pesawat tiba di atas kota Mariupol dan bekerja di daerah pemukiman, membunuh warga sipil – orang tua, perempuan, anak-anak. Apakah ini kehebatan tentara Rusia hari ini?” kata Vadym Boychenko, melansir AL Jazeera, Jumat, 11 Maret 2022.

Penasihat walikota, Petro Andrushenko mengatakan bahwa Rusia ingin menghapus warga Ukrain. “Mereka ingin menghentikan evakuasi apa pun,” ucapnya.

Pengepungan yang telah berlangsung selama 10 hari telah mengakibatkan sedikitnya 1.300 kematian, menurut pejabat Ukraina.

Mariupol secara strategis penting karena bila kota ini berhasil direbut, maka akan memungkinkan Rusia untuk menghubungkan kantong-kantong pro-Moskow di timur dan Krimea yang dianeksasi Rusia di selatan.

Serangan Rusia juga telah menggagalkan upaya baru untuk mengirim makanan, air, dan obat-obatan ke kota, menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Ia mengatakan pasukan Rusia memulai serangan tank di koridor kemanusiaan ke kota pada Kamis (10/3).

“Penjajah melancarkan serangan tank tepat di tempat koridor ini seharusnya berada. Mereka memiliki perintah yang jelas untuk menyandera Mariupol, untuk mengejeknya, untuk terus-menerus mengebom dan membomnya,” kecam Presiden Zelenskyy.

“Ini benar-benar teror … dari teroris berpengalaman,” sambung presiden berusia 44 tahun itu.

Pengepungan itu telah membuat warga sipil di Mariupol – di mana suhu siang hari berada tepat di atas titik beku, mencari makanan dan bahan bakar, menurut kantor berita The Associated Press. Serangan tersebut juga memutus layanan telepon dan listrik di banyak daerah.

Associated Press melaporkan bahwa korban tewas dikubur di pemakaman massal. Sementara jalan-jalan di setiap sudut Ukraina dipenuhi dengan mobil yang terbakar, pecahan kaca, dan pohon hancur.

Seorang warga setempat bernama Volkov mengatakan bahwa warga mulai saling menyerang demi mendapatkan masakanan.

Laporan mengerikan itu muncul saat kecaman global tumbuh atas serangan Rusia terhadap rumah sakit bersalin di Kota Mariupol yang menewaskan tiga orang, termasuk seorang anak, dan melukai sekitar 17 orang.

Akan tetapi, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menepis kekhawatiran tentang korban sipil di Ukraina sebagai jeritan menyedihkan dari musuh-musuh Moskow. Dia juga mengatakan rumah sakit yang diserang pada Rabu (9/3) telah berhenti merawat pasien dan telah ditempati oleh radikal Ukraina.

“Mereka mengusir para perempuan yang sedang bersalin, perawat, dan staf umum. Itu adalah pangkalan Batalyon Azov yang ultra-radikal,” kata Menlu Setgey Lavrov.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hilirisasi Buka Lapangan Pekerjaan dan Arah Ekonomi

Oleh: Winna Nartya *) Dalam perdebatan publik, hilirisasi kerap direduksi menjadi larangan ekspor bahan mentahatau pembangunan smelter. Padahal, substansi kebijakan ini jauh melampaui industri berat. Staf Khusus Menteri Investasi dan Hilirisasi, Sona Maesana, menekankan bahwa hilirisasiadalah soal penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan, kemandirian ekonomi, danpembukaan lapangan kerja, serta penentuan arah masa depan bangsa. Ia melihat, daripengalamannya di dunia usaha dan kini di ranah kebijakan, bahwa hilirisasi hanya akanbertahan bila ekosistem investasinya sehat dan ada keberpihakan pada pelaku lokal. Karenaitu, ia menilai sekadar mendirikan pabrik tidak cukup; pertanyaan kuncinya adalah siapa yang menikmati nilai tambahnya dan bagaimana rantai pasoknya melibatkan anak bangsa secaraaktif. Dalam pandangannya, hilirisasi mesti membuka pekerjaan lokal, mengikutsertakan UKM, dan menaikkan kelas pengusaha Indonesia melalui kemitraan yang nyata. Di ranah kebijakan, Sona Maesana menjelaskan pemerintah mendorong integrasi antarapelaku lokal dan asing, memberi insentif bagi investor yang membina industri lokal, sertamenata regulasi yang transparan agar tumpang tindih perizinan berkurang. Ia juga menilaikecepatan dan kepastian perizinan lebih penting daripada angka komitmen investasi di ataskertas, karena tanpa eksekusi yang jelas, angka hanyalah janji. Sebagai jembatan antarabahasa investor dan bahasa pemerintah, ia mendorong cara pandang baru: bukan sekadar“menjual proyek”, melainkan menumbuhkan kepercayaan jangka panjang. Ia pun mengingatkan bahwa hilirisasi tidak berhenti pada mineral dan logam; sektor digital, pertanian, farmasi, hingga ekonomi kreatif perlu masuk orbit hilirisasi melalui keterhubunganstartup kesehatan dengan BUMN farmasi, petani dengan pembeli industri lewat platform lokal, serta skema yang mengkomersialisasikan inovasi kampus.  Di tingkat kelembagaan, peta jalan hilirisasi diperkuat oleh kolaborasi antarpemerintah, industri, dan kampus. Himpunan Kawasan Industri (HKI) menandatangani nota kesepahamandengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, yang disaksikan Presiden Prabowo Subianto. Ketua Umum HKI, Akhmad Ma’ruf Maulana, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan perwujudan AstaCita untuk mendorong kemandirian ekonomi, memperkuat keberlanjutan, dan mempercepatinovasi teknologi sebagai pilar pertumbuhan. Ia menegaskan peran HKI sebagai penghubungsektor industri, pendidikan, dan pemerintah untuk melahirkan daya saing berbasispengetahuan dan inovasi. Ruang lingkupnya meliputi penyelarasan kurikulum dengankebutuhan industri, kolaborasi riset untuk mempercepat hilirisasi dan menarik investasi, sertapeningkatan daya saing melalui pembentukan SDM industri yang unggul. Contoh konkret hilirisasi yang langsung menyentuh pasar tenaga kerja tampak di Aceh. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah, menyerukan penghentianekspor karet mentah karena pabrik pengolahan di Aceh Barat, yaitu PT Potensi Bumi Sakti, siap beroperasi menampung seluruh produksi lokal. Ia menilai pengolahan di dalam daerahpenting untuk mendorong hilirisasi, membuka lapangan kerja, dan menaikkan kesejahteraan. Pabrik yang berdiri di lahan 25 hektare itu memiliki kemampuan mengolah 2.500 ton karetkering per bulan, dan pemerintah daerah menilai stabilitas serta keamanan investasi harusdijaga agar manfaatnya langsung dirasakan rakyat Aceh. Di klaster pangan–petrokimia, hilirisasi juga dikuatkan melalui kemitraan strategis. DirekturUtama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa perusahaanmemperluas kerja sama dengan Petronas Chemicals Group Berhad untuk memperkuatketahanan pangan regional sekaligus mendorong hilirisasi pupuk dan petrokimia di Indonesia. Kolaborasi ini mencakup penjajakan sinergi pasokan urea dan amonia, transfer pengetahuan teknis dan operasional, serta penguatan tata kelola Kesehatan, Keselamatan, danLingkungan (Health, Safety, and Environment/HSE).  Jika ditautkan, tiga simpul di atas, yakni kebijakan investasi yang berpihak pada pelaku lokal, penguatan link–match kampus–industri, dan proyek pengolahan komoditas serta petrokimia, menggambarkan logika hilirisasi yang lengkap. Lapangan kerja tidak hanya muncul di pabrikutama, melainkan juga pada efek pengganda: logistik bahan baku, jasa pemeliharaan mesin, kemasan, transportasi, layanan digital rantai pasok, hingga jasa keuangan dan asuransi. Dengan kurikulum yang diselaraskan, talenta lokal tidak sekadar menjadi tenaga operasional, melainkan juga teknisi, analis proses, dan manajer rantai pasok....
- Advertisement -

Baca berita yang ini