Manuver Kuda Hitam Yudo Margono Rebut Tahta Panglima TNI dari Andika Perkasa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jabatan Panglima TNI yang kini diemban Marsekal Hadi Tjahjanto, kemungkinan besar akan mengalami pergantian pada tahun 2021 nanti.

Pengamat militer Al Araf mengatakan, saat ini ada tiga orang yang dijagokan bakal mengantikan posisi Marsekal Hadi. Mereka adalah sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Fadjar Prasetyo dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) masih dipegang oleh Jenderal TNI Andika Perkasa.

Dari tiga nama ini, ada satu nama yang secara normatif, paling berpeluang menjadi panglima TNI yaitu Laksamana Madya Yudo Margono. Ditambah dukungan secara historis, terlihat pada posisi Panglima TNI saat ini yang berasal dari Angkatan Udara dan sebelumnya berasal dari Angkatan Darat, Gatot Nurmantyo.

“Maka berdasarkan rotasi Panglima TNI selanjutnya, Angkatan Laut yang mendapatkan jabatan ini. Itu prediksi menurut UU TNI secara normatif,” ujarnya, Rabu 20 Mei 2020.

Kebijakan ini juga diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia. Regulasi ini sudah diterapkan sejak zaman pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Meski demikian, terbuka juga peluang bila pemilihan Panglima TNI bakal dilakukan secara politik. Lantaran jabatan ini merupakan satu dari sekian jabatan lainnya yang strategis di tatanan kenegaraan di Indonesia.

Untuk itu, dalam pemilihannya Presiden akan dipengaruhi banyak faktor atau variabel lainnya. Salah satunya adalah seberapa besar kepercayaan presiden atas sosok yang dipilihnya sebagai Panglima TNI.

“Lalu seberapa besar Panglima TNI tidak akan mengunci Presiden. Dan seberapa besar Presiden dapat mengontrol Panglima TNI,” katanya.

Selain itu, pemilihan orang nomor satu TNI ini juga bisa muncul dari perpolitikan di dalam lingkar istana atau parlemen. Atau bisa juga muncul dari pengaruh politik yang bisa menekan dan mempengaruhi presiden dalam pemilihan itu.

Namun Al Araf tetap yakin kalau Jokowi akan memilih secara secara objektif dan sesuai dengan aturan main yang ada.

“Kalau keluar dari undang-undang akan ada yang sakit hati dalam pergantian Panglima TNI. Seharusnya mengacu pada UU TNI saja lah,” ujarnya.

Sementara pengamat militer dari Institute For Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi memprediksi karier Laksamana Yudo Margono tidak mentok sebagai KSAL.

“Khusus untuk Laksamana Yudo Margono, kansnya untuk menjadi Panglima TNI menjadi sangat kuat,” ujar Fahmi.

Sebelumnya, kata Fahmi, KSAD Jenderal Andika Perkasa telah lama digadang-gadang akan menjadi panglima TNI.  Namun, seiring naiknya Yudo Margono menjadi KSAL, peluang Yudo sebagai Panglima TNI kini juga besar.

Fahmi pun memperhitungkan usia dinas Yudo yang lebih panjang. “Masa dinas aktif Yudo (55) lebih panjang setahun dari Andika (56),” kata dia.

11 KOMENTAR

  1. Untuk apa lu buat komentar2 seperti itu,jangan buat adu domba, TNI itu Solid. Tidak usah anda kipas-kipasi.Untuk menduduki jabatan Panglima TNI kan sudah ada protapnya.

  2. Lebih baik yudo margono kalau di pegang sama andika perkasa nanti banyak anak buahnya fd hukum gara² komen d medsos karena komen d medsos itu bebas .
    Andika perkasa itu terlalu viral karena tindakannya bukan viral karena gelarnya tp memang pinter tp banyak anak buahnya yg kecewa tidak seperti Kasad terdahulunya yg kalem tp sangat d sanjung oleh anak buahnya

    • Sdt Ujang W, Anda hrs paham UU TNI . Ini susahnya bgs ini, penyakitan, kebebasan dilakukan tanpa melihat UU yg membatasinya.
      Anda harus belajar, kecuali masih anak2.

  3. Gantian dong Sekarang jatahnya TNI AL…harus adil , dulu kan AD dua kali sebelum Gatot kan juga dari AD… mereka sama kedudukannya di mata hukum tidak ada istilah anak mas seperti jaman ORBA

  4. Seharusnya sesuai aja dengan aturan yg ada…beres tidak menimbulkan permasalahan baru..
    Pesan aja buat PANGLIMA…tolong di cek anak buahnya sampai ke tingkat bawah…msh banyak permasalahan tentang proses masuk TNI, kenaikan pangkat TNI,jabatan TNI…lihatlah dengan prestasi..jangan dilihat dengan UANG dan kolusi kekeluargaan..hancur bagi yg bekerja dengan llurus dan prestasi pangkat gak naik naik.

  5. Biarlah itu menjadi hak preogratif Presiden, jangan dibuat runcing seolah2 dlm tubuh TNI kita ada rivalitas antar angkatan. #janganadudombatnimu

  6. siapapun pemimpinnya pasti akan memberikan yang terbaik buat indonesia, mohon untuk para netijen yang disayang jangan sampai menyebarkan pemberitaan yang menimbulkan perpecahan, jadilah orang bijak yang baik hati dan untuk media tolong jangan buat judal yang profokatif, hanya karna ingin menarik viewer

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambut Hari HAM Ius Humanum Gelar Talk Show soal “Perlindungan Terhadap Pekerja Non Konvensional : Pekerja Rumah Tangga”

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dalam rangka menyambut peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 Desember 2024, kali ini Ius Humanum menyelenggarakan Talkshow dan Diskusi Film dengan Tema, "Perlindungan terhadap Pekerja Non-Konvensional : Pekerja Rumah Tangga" yang bertempat di Pusat Pastoral Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta (PPM DIY).
- Advertisement -

Baca berita yang ini