Mantan Jubir KPK Kritisi Tuntutan Edhy Prabowo yang hanya 5 Tahun Bukan Seumur Hidup

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah angkat bicara soal tuntutan hukuman lima tahun penjara bagi mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Edhy Prabowo.

Dalam unggahan di akun Twitternya, dia menuliskan bahwa hukuman 5 tahun tersebut menggambarkan keadaan KPK era baru.

“Inilah KPK “Era Baru” Diduga menerima suap total Rp25,7 Milyar dari penguasaha benur, Mantan Menteri KKP hanya dituntut 5 tahun,” tulis @febridiansyah.

Febri juga mempertanyakan tuntutan hukuman kepada Edhy Prabowo hanya 5 tahun. Padahal kata dia pasal yang dikenakan untuk penerima suap diancam 4 sampai 20 tahun penjara atau bahkan seumur hidup.

“5 tahun??? Padahal pasal yg dapat dikenakan untuk penerima suap ancaman minimal 4 sampai 20 tahun atau seumur hidup,” tulisnya.

Febri juga menyoroti sisi lain dari penyidik KPK yang membongkar kasus suap benur disingkirkan menggunakan tes wawasan kebangsaan (TWK).

“Di sisi lain, Penyidik yg membongkar kasus Suap Benur ini disingkirkan menggunakan TWK. Lengkaplah sudah prestasi KPK “Era Baru” ini,” tulisnya.

Sebelumnya, Edhy Prabowo dituntut hukuman lima tahun penjara dan denda Rp400 juta subsider kurungan enam bulan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK.

Diyakini oleh jaksa, Edhy terbukti menerima 77.000 dolar AS dan Rp 24,625 miliar sehingga totalnya mencapai sekira Rp 25,75 miliar dari para pengusaha ekspor benih lobster terkait pemberian izin budidaya dan ekspor.

Selain tuntutan tersebut, Edhy juga dituntut untuk membayar uang pengganti sejumlah Rp 9,68 miliar dan 77.000 dolar AS.

Hak untuk dipilih dalam jabatan publik selama empat tahun sejak terdakwa selesai menjalani pidana pokoknya menjadi tuntutan tambahan yang dilayangkan kepada Edhy.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini