MATA INDONESIA, JAKARTA – Pilihan Polri di era kepemimpinan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang mengutamakan kesehatan publik di tengah pandemi Covid19 ini, menurut Setara Institute merupakan bagian dari upaya perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia (HAM) bagi rakyat.
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Setara Institute, Ismail Hasani, dalam pernyataan tertulisnya yang diterima, Kamis 1 Juli 2021.
“Dalam konteks penanganan Covid19, banyak pihak mengapresiasi kinerja Polri, termasuk penggunaan perspektif human security, yang meletakkan manusia sebagai sentral dan orientasi kinerja keamanan,” ujar Ismail.
Sayang, sejumlah catatan evaluatif terkait perlindungan HAM, masih belum memperoleh perhatian dan menjadi prioritas Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Beberapa peristiwa justru menunjukkan kontradiksi dengan konsepsi pemolisian demokratik seperti beberapa hal berikut.
1. Kultur kekerasan yang masih tumbuh subur di internal Polri. Kultur seperti ini secara nyata mencerminkan tidak dipahaminya ‘responsibilitas’ dalam konsep Polri Presisi.
2. Tindakan kekerasan aparat ini dari tahun ke tahun selalu menjadi locus kritik pelbagai organisasi masyarakat sipil, termasuk oleh Komnas HAM.