Lonjakan Covid-19 Karena Banyak Warga Indonesia Tak Percaya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jika banyak orang bertanya mengapa kasus Covid19 bisa meledak sekarang? Dokter Relawan Covid19, dr Muhammad Fajri Addai mengungkapkan bahwa pandemi adalah masalah yang rumit karena berkaitan dengan perilaku manusia. Parahnya, banyak masyarakat Indonesia yang tidak percaya Virus SARS-Cov-2 dan Covid19.

Mereka baru sadar biasanya setelah terinfeksi dan mengalami sakit. Bahkan jika tidak bergejala, orang-orang itu masih dengan enteng bejalan-jalan kesana kemari tanpa peduli protokol kesehatan.

Lebih parahnya lagi, mereka yang sudah mengalami gejala terinfeksi Covid19 tetap tidak mau memeriksakan diri ke dokter maupun rumah sakit.

Alasannya mereka takut dikucilkan dan menolak diisolasi, tetapi tetap berjalan-jalan kesana dan kemari.

“Jadi jangan kaget kalau tiba-tiba kita kena Corona tanpa tahu asalnya. Lha wong orang dengan Virus SARS-Cov-2 banyak beredar di jalanan,” ujar Fajri seperti pesannya yang dilihat Mata Indonesia News, Jumat 25 Juni 2021.

Maka, Fajri juga mengajak seluruh masyarakat untuk saling mengingatkan agar pandemi ini segara bisa dikendalikan.

Selain itu tentu saja berdoa agar masyarakat semakin paham apa itu pandemi sehingga tidak perlu setiap waktu Indonesia menghadapi situasi kedaruratan yang berulang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini