Lihat Foto Suu Kyi, Warga Myanmar: Ini Menghancurkan Hati

Baca Juga

MATA INDONESIA, NAYPYIDAW – Televisi pemerintah Myanmar pada Senin (24/5) menayangkan gambar pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi untuk pertama kalinya sejak kudeta militer awal Februari.

MRTV dalam buletin berita malamnya menunjukkan Aung San Suu Kyi duduk tegak dengan tangan di pangkuan dan mengenakan masker bedah. Di sampingnya, duduk mantan Presiden Myanmar, Win Myint dan seorang terdakwa lain, yakni mantan walikota Napyidaw, Myo Aung, serta dua petugas kepolisian berdiri dibelakang mereka.

Suu Kyi terlihat dalam keadaan sehat selama pertemuan 30 menit dengan tim hukumnya. Namun, perempuan berusia 75 tahun itu tidak memiliki akses ke surat kabar, kata kepala tim hukumnya, Khin Maung Zaw.

“Foto ini menghancurkan hati saya,” kata salah satu warga Myanmar dalam akun Twitter-nya yang diidentifikasi sebagai Nay Win Aung, dalam salah satu dari serangkaian posting serupa yang bereaksi terhadap foto Suu Kyi di pengadilan, melansir Reuters, Selasa, 25 Mei 2021.

“Saya mencintai Ibu Aung San Suu Kyi, kami mendukung para pemimpin kami, kami ingin negara kami kembali,” tulis pengguna Twitter lain, Su Mon Hlaing.

Aung San Suu Kyi –yang merupakan peraih Nobel Perdamaian karena perjuangannya terhadap demokrasi di Myanmar, termasuk di antara lebih dari 4 ribu orang yang ditangkap sejak kudeta 1 Februari.

Terbaru, seorang jurnalis asal Amerika Serikat, Danny Fenster ditangkap oleh aparat keamanan, ketika ia mencoba naik pesawat dari Myanmar, kata kantor berita di mana ia bekerja.

Sebagai catatan, Aung San Suu Kyi dituntut dalam sejumlah kasus di dua pengadilan Myanmar, yakni pelanggaran karena memiliki radio walkie-talkie secara ilegal hingga melanggar undang-undang rahasia negara.

Sementara junta militer Myanmar menuduh Aung San Suu Kyi menerima suap. Pemimpin Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) itu berpotensi mendapat hukuman 14 tahun penjara.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak tentara mengambil alih kekuasaan pada 1 Februari. Protes harian, pawai, pemogokan nasional, serta pembangkangan sipil  terhadap junta pun tak dapat dihindari.

Aparat keamanan Myanmar menanggapi dengan kekuatan mematikan dengan menewaskan lebih dari 800 warga sipil dan menangkap lebih dari 4,000 orang dari berbagai kalangan, demikian dilaporkan kelompok Aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upayakan Berantas Penumpukan Sampah Liar, Pemkab Bantul Optimalisasi 15 TPS3R

Mata Indonesia, Bantul - Pemkab Bantul terus mencari solusi terhadap sampah yang belum terkondisi di beberapa titik. Tak jarang masyarakat hingga pelaku usaha cukup kesulitan harus membuang kemana sampah mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini