Lampard Dipecat, Berbatov: Tidak Ada Kesabaran di Chelsea!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dipecatnya Frank Lampard dari posisi pelatih Chelsea awal pekan ini, menjadi sorotan dalam sepak bola internasional. Banyak pihak menilai, petinggi The Blues sudah mengambil langkah gegabah.

Kritikan ini termasuk datang dari mantan penyerang Manchester United, Dimitar Berbatov. Menurutnya, Chelsea adalah klub yang tak punya kesabaran.

Menurut Berbatov, harusnya Chelsea memberi kesempatan untuk Lampard membangun proyeknya. Hal tersebut hanya butuh waktu dan kesabaran.

“Dalam kasus Lampard, saya pikir dia melakukan pekerjaan yang bagus untuk membawa Chelsea lolos ke Liga Champions. Tapi, kesabaran tidak tersedia di sana (Chelsea),” kata Berbatov, seperti dikutip dari Sportskeeda, Kamis 28 Januari 2021.

“Mungkin alasannya adalah karena Frank menghabiskan begitu banyak uang untuk pemain baru. Bahwa mereka perlu melakukan sesuatu. Dia ingin pemain khusus ini dibeli, Havertz, Werner dan Ziyech,” ujarnya menambahkan.

Harusnya, kata Berbatov, Chelsea belajar dari kasus Ole Gunnar Solskjaer yang sempat diragukan oleh petinggi MU. Kini, Ole perlahan mulai menunjukkan harapan besar untuk Setan Merah.

“Ada kesamaan antara Solskjaer dan Lampard. Keduanya legenda di klub masing-masing dan sama-sama mengelola klub besar,” kata Berbatov

Seperti diketahui, Lampard resmi dipecat dari Stamford Bridge pada awal pekan kemarin. Posisinya kini diganti oleh eks manajer Paris Saint-Germain (PSG) Thomas Tuchel.

Manajemen merasa perlu mengakhiri tugas Lampard lantaran dirinya gagal membayar kepercayaan klub setelah menghabiskan dana sebesar 220 juta pounds dengan mendatangkan pemain muda sekaliber Timo Werner, dan Kai Havertz yang tak begitu signifikan mendongkrak performa tim.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Elemen Masyarakat Terima dan Hormati Hasil Pilkada 2024

Jakarta – Kepala Biro Humas dan Protokol MK, Pan Mohammad Faiz, menjelaskan bahwa langkah antisipasi telah diambil untuk mencegah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini