Laksono Tri Handoko, Pakar Fisika Komputasi yang Ditunjuk Jokowi Jadi Kepala BRIN

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTALaksono Tri Handoko yang dilantik sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) oleh Presiden Jokowi, Rabu 28 April 2021 ini bukan orang yang awam di bidang riset maupun pengembangan inovasi. Dia ahli fisika komputasi.

Sejak 31 Mei 2018 Dr. Laksono Tri Handoko, M.Sc. dipercaya menjadi Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) setelah dilantik oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI.

Sebelumnya, Handoko (panggilan akrabnya, red) menjabat Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT) LIPI sejak tahun 2014. Pria

berkaca mata ini lahir di Lawang, Malang, 7 Mei 1968. Pada tahun 1993, bapak dua anak tersebut meraih gelar Strata 1 bidang fisika di Universitas Kumamoto Jepang. Sedangkan pada tahun 1995, Handoko meraih gelar Master di Universitas Hiroshima Jepang bidang fisika teori.

Kemudian pada tahun 1998, ia memperoleh gelar doktor pada universitas yang sama. Handoko memulai karir sebagai peneliti di Pusat Penelitian Fisika tahun 1987 dan menjadi Kepala Grup Fisika Teori dan Komputasi Pusat Penelitian Fisika tahun 2002-2012. Selanjutnya tahun 2012-2014, menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian Informatika LIPI.

Ia merupakan salah satu pionir dan penggagas utama Grup Fisikawan Teoritik Indonesia serta Masyarakat Komputasi Indonesia. Dari kedua organisasi profesi ilmiah, GFTI dan MKI, inilah muncul kegiatan tahunan dengan model konsorsium berupa Workshop on Theoretical Physics (WTP) sejak 2004, Workshop on Computational Science (WCS) sejak 2004, serta Workshop on Nonlinear Phenomena (WNP) sejak 2006.

Puncaknya adalah kemunculan jurnal teori pertama di Indonesia, yaitu Journal of Theoretical and Computational Studies – JTCS.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Libur Panjang, Polres Kulon Progo Imbau Warga Antisipasi Bencana Alam

Mata Indonesia, Kulon Progo - Polres Kulon Progo, aktif memberikan edukasi kepada masyarakat terkait mitigasi bencana untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi akibat hujan deras berintensitas tinggi di wilayah tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini