Lagi, Gara-gara Game PUBG, Istri di India Gugat Cerai Suaminya

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Kasus perceraian gara-gara game online PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) kembali terjadi. Kali ini menimpa seorang pria yang diguta cerai oleh istrinya karena memilih hidup dengan teman-temannya untuk main bareng (mabar) PUBG.

Hal itu berawal dari seorang wanita berusia 19 tahun di India menghubungi pusat bantuan wanita Abhayam dan meminta bercerai dari suaminya. Dilansir dari media lokal The Indian Express, Minggu 19 Mei 2019, wanita itu disebut kecanduan game PUBG dan bermain dengan teman ‘mabar’-nya ini tiap hari.

Pihak Abhayam pun menugaskan tim konseling ke rumah wanita itu dan bicara dengannya serta keluarganya. Tim yang diutus itu mendapati si wanita menghabiskan berjam-jam setiap hari bermain PUBG di ponselnya dan itu menciptakan keretakan antara dia dan keluarga.

Kepala Proyek Helpline Abhayam 181 Narendrasinh Gohil mengatakan kepada The Indian Express bahwa pusat bantuan itu mendapat sekitar 500-550 panggilan per hari yang sekitar 90 harus ditangani oleh tim konselor dengan kunjungan rumah.

Dia mengatakan ini adalah panggilan pertama yang diterima karena seorang wanita minta cerai akibat kecanduan PUBG, sedangkan biasanya para ibu menelepon untuk mengeluh tentang anak-anak yang kecanduan PUBG.

Wanita itu memiliki anak yang berusia kurang dari satu tahun. Dia disebut mulai memainkan PUBG beberapa bulan yang lalu dan ketagihan.

Dia kemudian disebut bertemu dengan sesama pemain, juga dari Ahmedabad dan menjadi sangat dekat dengannya sehingga dia memutuskan untuk menceraikan suaminya dan tinggal bersama pria ini.

Tim konseling, Sonal Sagathiya, menyarankan wanita itu untuk mempertimbangkan kembali keputusannya. Wanita itu diberitahu bahwa pria yang ingin tinggal bersamanya tidak dapat diprediksi, dan tidak yakin apakah dia ingin tinggal bersamanya atau tidak. Dia pun disarankan untuk memikirkannya karena dia punya bayi untuk dijaga.

“Sesuai kebijakan saluran bantuan Abhayam, para penasihat tidak memaksakan keputusan tentang wanita itu dan hanya menasihatinya tentang pilihan yang tersedia baginya. Wanita itu berkata dia perlu waktu untuk memikirkannya,” ujarnya.

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini