Komunitas Ojek hingga Nakes Papua Dukung Kelanjutan Otsus

Baca Juga

MATA INDONESIA, LANNY JAYA – Kelanjutan program Otonomi Khusus Papua turut didukung oleh kalangan ojek di Papua. Ketua Umum Persatuan Ojek Kabupaten Lanny Jaya Lelius Wenda mengatakan bahwa Otsus harus tetap didukung kelanjutannya karena sudah sangat bermanfaat bagi masyarakat Papua dalam hal ekonomi, kesehatan dan pembangunan.

“Kami mewakili masyarakat Lanny Jaya menyampaikan dukungan atas kelanjutan Otsus untuk masa depan Orang Asli Papua,” ujarnya, dikutip Selasa 26 Oktober 2021.

Ia pun berharap pemerintah pusat segera merealisasikan Otsus Jilid II. Namun, tetap harus disertai evaluasi agar penyalurannya lebih terarah dan transparan.

Hal senada juga disampaikan oleh seorang perawat di Puskesmas Ilaga yang bernama Yuni Wandik. Ia mengatakan bahwa Otsus Jilid II tetap harus dilanjutkan sehingga dapat digunakan untuk pemenuhan dan penambahan fasilitas layanan kesehatan (Faskes) serta tenaga kesehatan (Nakes) bagi masyarakat di Kabupaten Puncak.

“Mengingat akses pelayanan kesehatan di Kabupaten Puncak yang masih terbatas,” katanya.

Ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini fasilitas kesehatan dan nakes yang memadai hanya ada di Puskesmas Ilaga, sehingga pelayanan kesehatan terbatas hanya bagi masyarakat yang bermukim di Distrik Ilaga dan sekitarnya.

“Padahal masyarakat banyak yang menetap di luar Distrik Ilaga dengan jarak tempuh ke Puskesmas Ilaga sangat jauh serta akses jalan yang cukup sulit,” ujarnya.

Untuk itu ia berharap agar dengan kelanjutan Otsus nanti, seluruh kebutuhan kesehatan masyarakat di Kabupaten Puncak dapat terakomodir.

“Agar taraf hidup masyarakat semakin membaik dan dapat menunjang pembangunan SDM Papua di masa mendatang,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upayakan Berantas Penumpukan Sampah Liar, Pemkab Bantul Optimalisasi 15 TPS3R

Mata Indonesia, Bantul - Pemkab Bantul terus mencari solusi terhadap sampah yang belum terkondisi di beberapa titik. Tak jarang masyarakat hingga pelaku usaha cukup kesulitan harus membuang kemana sampah mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini