Kisah Kapten Thailand Chanathip Songkrasin Putus dari Kekasih Gegara Nggak Dapat Restu Orangtua

Baca Juga

MATA INDONESIA, BANGKOK – Pemain terbaik Piala AFF 2020, Chanathip Songkrasin putus dari kekasihnya pada 2018 lalu karena tidak mendapat restu dari orangtua.

Chanathip sempat menjalin asmara dengan aktris terkenal Thailand, Pitchanart Sakhakorn. Sayang, hubungan keduanya kandas di tengah jalan.

Perempuan yang akrab disapa May mengabarkan via Instagram bahwa dirinya tak lagi berpacaran dengan Chanathip.

“Selama lebih dari 10 hari, saya merasa tidak nyaman dengan situasi sekarang. Saya belum bisa hidup bersamanya dan saya rasa saya tidak akan bisa. Saya akan mengalami depresi. Cinta kita menemui jalan buntu,” tulis May.

May dan Chanathip terlihat bersama terakhir kali pada acar perpisahan pada 7 Januari 2018 yang diadakan Asosiasi Sepak Bola Thailand untuknya dan dua pemain Thailand lainnya yang hendak berkarier di luar negeri. Chanathip bergabung dengan klub Jepang, Consadole Sapporo.

May mengaku sangat mencintai Chanathip dan berencana menikah. Tapi, orangtua Chanathip meminta pernikahan ditunda sampai pembangunan lapangan sepak bola milik keluarga di Nakhon Pathom rampung.

May sepakat dengan persayaratan yang diajukan dan rela menunggu. Setelah lapangan sepak bola rampung, ibu Chanathip menyebut, putranya dan May tidak akan bahagia dengan alasan sama-sama lahir di Tahun Ayam.

Mendengar ucapan tersebut, Chanathip dan May, yang lebih tua 12 tahun, sama-sama menangis. Orangtua May setuju putrinya menikah dengan Chanathip, tapi dia tak ingin terjadi konflik jika pernikahan tetap dilanjutkan.

Chanathip dan May pertama kali bertemu di 2015 di sebagai tamu di sebuah acara televisi. Satu tahun kemudian, keduanya mengumumkan menjalin kasih.

Chanathip memimpin Thailand juara Piala AFF 2020 usai mengalahkan Indonesia dengan agregat 6-2. Selain sebagai pemain terbaik, dia juga menyabet gelar topskorer bersama tiga pemain lainnya dengan empat gol.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini