Ketum PGI Minta Fasilitas Gereja Disulap Jadi Ruang Isoman

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) ikut menaruh perhatian terkait penanganan Covid-19 di tanah air. Ketua Umum PGI Gomar Gultom pun menginstruksikan agar sejumlah fasilitas yang ada di gereja-gereja bisa dialihfungsikan sementara menjadi ruang isolasi mandiri (isoman) bagi masyarakat yang positif Covid 19.

“Seluruh fasilitas gereja berupa mess dan guest house bisa ditransformasikan sebagai ruang-ruang isolasi mandiri. Tapi kami tetap minta ada pusat kesehatan yang bisa berkoordinasi dengan tempat isolasi mandiri ini. Supaya jika terjadi keadaan darurat tetap bisa tertangani,” ujar Gultom dalam keterangannya.

Pendeta Gomar Gultom juga menegaskan bahwa PGI dengan seluruh gereja-gereja selalu mendukung pemerintah untuk menanggulangi pandemi Covid 19. Selain membantu menanggulangi penyebaran pandemi, PGI juga akan ikut membantu mengedukasi masyarakat untuk lebih paham dengan situasi saat ini. “Beberapa gereja juga ikut ambil bagian dalam menyelesaikan masalah ekonomi,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris umum PGI Jacky Manuputty mengusulkan agar pemerintah menggalang gerakan solidaritas kemanusiaan yang melibatkan tokoh lintas agama. Tujuannya agar bisa membantu pemerintah menanggulangi pandemi covid 19. “Mungkin bisa disounding secara simbolis dengan pemuka-pemuka agama,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, PGI telah ikut andil membantu pemerintah menggalang tenaga dan kekuatan dalam menangani covid 19.

“Beberapa gereja di Jakarta dan Sulawesi Selatan sudah dipakai sebagai tempat isolasi mandiri, dengan tenaga kesehatan yang digalang dari sumber daya yang ada dan bekerjasama dengan satgas,” katanya.

Komitmen tersebut mendapat respon positif dari Menko Polhukam Mahfud MD. Ia menegaskan akan memperkuat kerjasama ke depan, termasuk usulan rencana gerakan solidaritas kemanusiaan,

“Saatnya kita bertindak bersama dengan tindakan nyata yang membangun solidaritas. Kami punya deputi 6 yang bisa mengurusi hal seperti ini nanti. Ini bisa direncanakan denngan cepat dan baik,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini