Ketua Gaikindo Sebut Indonesia Mampu Ekspor 330 Unit Mobil di Masa Pandemi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Yohannes Nangoi menyampaikan, saat ini Indonesia sudah swasembada mobil. Hal ini sangat luar biasa karena terjadi masa pandemi, imbas dari pemberian insentif pajak untuk kendaraan bermotor dari pemerintah.

Dari total kebutuhan domestik, hampir 90 persen lebih disuplai dari pabrik domestik dan 70-80 persen juga sudah menggunakan bahan baku lokal. Bahkan, Indonesia mampu mengekspor 330 ribu mobil ke berbagai negara, termasuk ke Jepang.

“Kalau Anda ke luar negeri lalu melihat ada mobil Xpander, Isuzu Traga, atau kendaraan sejenis Daihatsu GranMax, itu semua dari Indonesia karena pabriknya hanya ada di Indonesia,” ujar Nangoi, Selasa 30 Maret 2021.

Dari kapasitas produksi kendaraan sebesar 2,4 juta per tahun, Nangoi menjelaskan penjualan mobil biasanya mencapai 1,5 juta per tahun, terdiri dari 1,2 juta untuk domestik dan sekitar 330 ribu untuk diekspor.

Namun, imbas pandemi, total penjualan di 2020 anjlok menjadi hanya sekitar 700-an ribu mobil terdiri dari 530 ribu untuk domestik dan 200-an ribu untuk diekspor. Memasuki tahun 2021 penurunan penjualan mobil masih berlanjut.

Jika kondisi tersebut terus berlanjut, bukan hanya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) bisa terjadi, namun eksistensi bisnis sektor otomotif pun turut terancam.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bekerja di berbagai area termasuk mendorong konsumsi masyarakat dan menyokong dunia usaha.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) kendaraan bermotor diperkirakan mencapai Rp 2,99 triliun.

Pemerintah berharap insentif dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga mendorong perbaikan pada industri otomotif dan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami memang sengaja mendesain agar front loading. Tujuannya untuk memacu confidence dan secara simultan bisa meningkatkan pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Sebagai informasi, pada 2019 industri otomotif berkontribusi 3,98 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nonmigas.

Sektor padat karya ini menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar yakni 1,5 juta orang pekerja langsung dan 4,5 juta tenaga kerja tidak langsung.

Rantai pasok sektor ini juga sangat luas, terdapat kurang lebih 7.451 pabrik penghasil produk input untuk industri otomotif.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

BEM Nusantara DIY Gelar Aksi Peringatan Hari Buruh Internasional

Mata Indonesia, Yogyakarta - BEM Nusantara DIY melakukan aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Titik Nol Yogyakarta pada Rabu, 1 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini