MATA INDONESIA, JAKARTA – Peluk, tangis dan teriakan bahagia pecah di tepi Sungai Tara, Foca, Bosnia-Herzegovina, setelah tim Junior Women Rafting Team Indonesia menuntaskan nomor Down River Race (DRR) dan meraih peringkat pertama.
Kompetisi berlangsung sengit karena tim Jepang selalu menempel ketat sepanjang waktu tempuh 36 menit 36 detik 32 sekon, dan beradu cepat pada garis finish sehingga unggul sekitar 6 detik. Kemenangan pada nomor DRR yang menempuh jarak sepanjang 7 km dan melewati jeram yang kebanyakan kelas 2 ini, menempatkan tim Junior Women Indonesia pada peringkat pertama secara overall.
Tim yang diasuh oleh Pelatih Aceng Supendi, dikapteni Selawati Solihin dan beranggotakan Lista Natasya Peniwati, Siti Nurranti, Diana Lapanda dan Wulanda Putri Febriana ini kembali meraih gelar Juara Dunia untuk kategori usia U23 (Junior) pada World Rafting Championship 2022.
Kemenangan diraih penuh perjuangan. Pada nomor Sprint yang dilakukan di sungai Vrbas, Banjaluca, Bosnia-Herzegovina, tim mengalami kekalahan telak dan meluncur sampai peringkat terendah. Semangat tim sempat hilang dan patah semangat.
Selawati menjelaskan, berkat dorongan yang diberikan oleh pelatih dan tim pendukung, yang mengingatkan bahwa kekalahan pada hari pertama itu bukanlah akhir dari segalanya, maka semangat untuk mengibarkan merah-putih berkobar kembali.
Mereka memilih untuk meninggalkan kesedihan hari itu dan menetapkan tekad untuk menunjukkan bahwa mereka memang pantas menjadi juara. Berkat upaya untuk fokus, komunikasi, kecepatan merespon dan pemahaman akan tugas masing-masing dalam tim, hasil latihan selama lebih dari bertahun-tahun berwujud nyata kembali.
Tim yang terbentuk sejak tahun 2014 dan pernah juga menjuarai World Rafting Championship 2019 di Tully river, Australia, dengan dayungan indah dan efektifnya, kemudian menyabet emas pada nomor Head to Head dan Slalom.
“Tim Junior ini sudah berlatih sangat keras bahkan di sepanjang masa pandemi, kekalahan pada nomor Sprint banyak faktor. Kelelahan perjalanan yang panjang, adanya 2 anggota baru yang belum berpengalaman turun pada kejuaraan dunia dan hanya berkesempatan mengenal jalur sehari sebelum pertandingan, adalah penyebab utama tim belum menunjukkan kekuatan yang sebenarnya,” ujar pelatih Aceng Supendi.
Saat ini tim bersiap merayakan kemenangan dalam upacara penutupan yang akan diselenggarakan di kota Foca, Bosnia-Herzegovina.
“Rasanya lega, bangga, seneng banget dan masih gak nyangka dapat mewakili Indonesia dan memenangi kejuaraan ini,” kata salah anggota tim junior, Diana Lapanda.