MATA INDONESIA, JAKARTA – Kemenangan yang diraih Joe Biden dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) justru membuat Parlemen Taiwan khawatir. Mereka ragu, Presiden AS baru akan melanjutkan kebijakan Presiden Donald Trump yang mendukung Taiwan melawan Cina.
Diketahui bila Trump memberi dukungan penuh terhadap Taiwan. Di tengah rasa cemas, anggota Parlemen Taiwan mencoba meyakinkan diri bila Biden juga akan meneruskan dukungan AS terhadap Taiwan –negara yang saat ini diklaim sebagai bagian dari Negeri Tirai Bambu.
Ketegangan antara Cina danTaiwan kembali memanas setelah diplomat kedua negara terlibat baku hantan di Fiji. Taiwan menuduh dua pejabat Kedutaan Cina menyeruak ke acara perayaan hari nasional, akan tetapi klaim ini dibantah pihak Beijing.
Bukan hanya itu, ketegangan antara Taiwan dan Cina meningkat dramatis sejak Trump menjabat sebagai Presiden di Negeri Paman Sam. Untuk yang pertama kalinya, Cina murka lantaran komunikasi via telepon antara Trump dan Presiden Tsai Ing Wen –tak lama usai Trump memenangkan Pemilihan Umum Presiden AS 2016.
Sebagaimana diketahui, percakapan antara AS dan Taiwan merupakan yang pertama kalinya sejak Washington memutuskan hubungan formal dengan Taipei pada 1979.
Beijing kian murka mana kala menyaksikan Taiwan yang meningkatkan kekuatan militernya dengan membeli senjata ke AS. Tak tanggung-tanggung, Taiwan menggelontorkan 5 miliar USD untuk “jajan” peralatan militer dan kunjungan dua pejabat tinggi AS ke Taiwan belum lama ini.
Sederet kebijakan inilah yang kemudian membuat Trump menjadi sosok yang popular di kalangan masyarakat Taiwan. Seorang anggota dari Partai Progresif Demokratik yang tengah berkuasa pun bertanya apakah dukungan AS terhadap Taiwan akan berubah.
“Kekhawatiran terbesar kami adalah bahwa dengan kepresidenan Biden dia dapat menyesuaikan kebijakannya,” kata Huang Shih-chieh, , melansir Reuters, Senin, 9 November 2020.
Menanggapi pertanyaan dan kekhawatiran tersebut, Kepada Dewan Taiwan untuk Urusan Cina Daratan, Chen Ming Tong mencoba meyakinkan anggota parlemen bahwa Biden takkan membuat perubahan besar.
“Tidak perlu khawatir mengenai perubahan kepemilikan di Gedung Putih. Meskipun mungkin ada sejumlah perubahan dalam taktik Biden terhadap Cina, tidak akan ada perubahan dalam strategi Cina-nya,” kata Chen Ming Tong penuh keyakinan.
“Melihat komentarnya (Biden) dan dukungannya untuk Taiwan di masa lalu, kami dapat memercayai dia untuk terus memperkuat hubungan Taiwan dan AS,” tuntasnya.
