Kelapa, Salah Satu Komoditas Ekspor Terbesar RI

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kelapa menjadi salah satu komoditas ekspor dan memberikan kontribusi yang cukup besar setelah Crude Palm Oil (CPO), karet, dan lainnya. Dampak dari budidaya kelapa pun semakin membaik karena harga dan permintaan semakin meningkat.

Sementara dari sisi pemerintah, industri untuk pengelolahan produk turunan kelapa dalam petani kelapa perlu kebijaksaan, sehingga semua dapat seimbang dan berjalan. Sehingga solusi dari pemerintah dapat mendorong kedua pihak untuk tetap tumbuh dan merasakan manfaat dari komoditas yang memiliki nilai jual tinggi.

Namun ada dilemma ketika petani hanya ingin menjual kelapa dengan harga yang mahal, sementara perusahaan membutuhkan bahan baku murah. Pemerintah jelas menginginkan baik perusahaan maupun petani sama-sama sejahtera.

Dari potret tantangan di lapangan, pemerintah mendorong tanam kelapa dalam. Sehingga kebutuhan industri pengolahan bisa cukup dan permintaan ekspor juga terpenuhi.

Seorang pekebun kelapa di desa Sungai Itik mengatakan bahwa harga kelapa sesuai dengan harapan para pekebun. Diakuinya bahwa ini membantu perekenomian warga sekitar di tengah pandemi virus corona.

“Alhamdulillah harga kelapa bulat atau yang matang tanpa dikupas harga sesuai  harapan kami yakni capai Rp, 2,300 per kilogram,” ucap Pekebun Kelapa Sungai Itik, Akib, Kamis, 25 Februari 2021.

Dikatakan Akib bahwa kenaikan harga kelapa saat ini naik sejak dua bulan lalu, dan ini menjadi harga tertinggi. Awalnya, kelapa bulat dihargai 1,500 Rupiah.

“Kembali, kami sangat bersyukur di tengah wabah harga kelapa bulat justru mengalami kenaikan. Faktornya kami tidak tahu pasti, mungkin permintaan sedang tinggi,” katanya.

Akib yang memiliki perkebunan kelapa seluas 3 hektar mengatakan bahwa kelapa dapat dipanen per tiga bulan sekali. Dengan harga sekarang selama tiga bulan pendapatan kotor sebesar 18,400,000 Rupiah.

Senada dengan Akib, pekebun kelapa lain, Rahmat mengatakan harga kelapa saat ini sesuai dengan dengan harapannya. Ia pun berharap harga ini akan tetap stabil.

“Harga sekarang sangat menjanjikan bagi pekebun kelapa. Kami bersyukur harga stabil dan ini boleh dikatakan sangat tinggi. Semoga terus begini,” kata Rahmat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Tinggal Menunggu Hari, Pengamat Politik Ingatkan 12 Kerawanan Ini

Penyelenggaraan Pilkada serentak pada 27 November mendatang mendapat sambutan positif, terutama dalam hal efisiensi biaya dan penyelarasan pembangunan. Menurut Yance...
- Advertisement -

Baca berita yang ini