Kediri Kembangkan Bisnis Budidaya Lele Berkelanjutan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Budidaya ikan lele terus dikembangkan oleh Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur lewat usaha yang diberinama Republik Lele.

Usaha budidaya ikan lele didirikan sejak tahun 1985 ini telah memiliki kurang lebih 1.400 petak kolam tersebar di 12 titik yang luas lahan budidayanya mencapai sekitar tiga hektare.

Perputaran ekonomi yang dihasilkan bagi Kabupaten Kediri cukup besar dari usaha budidaya ikan lele merujuk data statistik BPS Provinsi Jawa Timur yakni sebesar Rp 1,6 triliun per tahun.

Perputaran ekonomi yang dihasilkan pun dapat menciptakan peluang lapangan kerja untuk masyarakat, multiplier effect yang luar biasa disana.

“Kalau kita datang ke Republik Lele ini, kita bukan pembinaan lagi, tetapi bagaimana membangun networking (jejaring), supaya ini kemudian bisa dicontoh oleh wilayah-wilayah yang lain. Jadi ini bisa menjadi best practice. Ini juga menjadi model bisnis budidaya ikan lele yang berkelanjutan,” ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu.

Dirjen Tebe, mengatakan, hal ini bisa menjadi model budidaya berbasis edukasi wisata karena masyarakat dapat datang berkunjung untuk belajar tentang budidaya ikan lele secara berkelanjutan.

“Disini sudah lengkap dari mulai hulu sampai ke hilir jadi masyarakat bisa datang mengetahui teknologi yang digunakan dan dikembangkan oleh Republik Lele,” katanya.

Kampung perikanan budidaya merupakan suatu kawasan yang berbasis komoditas unggulan dan/atau lokal dengan menyinergikan berbagai potensi untuk mendorong berkembangnya usaha pembudidayaan ikan yang berdaya saing dan berkelanjutan, menjaga kelestarian sumber daya ikan, serta digerakkan oleh masyarakat, sehingga akan mampu menjamin produksi yang berkelanjutan dan terjadwal.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini saat meninjau ke lokasinya, mengatakan Republik Lele ini bisa menjadi best practice yang dapat dicontoh oleh masyarakat pembudidaya.

“Ini adalah contoh terbaik untuk bisa di scaling up, untuk bisa ditiru dan diadaptasi ke kelompok-kelompok lain atau tidak hanya di Kabupaten Kediri tentunya,” ujarnya.

“Usaha budidaya yang mandiri yang penuh dengan semangat yang tinggi seperti ini, tentunya negara tidak terlalu kerepotan lagi untuk mewujudkan kampung-kampung budidaya,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini