Sebabkan Dua Remaja Tewas, 3 Anggota TNI Dipecat Panglima Andika

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tiga anggota TNI yang diduga terlibat dalam meninggalnya dua remaja di Nagreg, diintruksikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa agar dituntut maksimal dan dipecat dari TNI.

“Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa telah menginstruksikan penyidik TNI dan TNI AD, serta Oditur Jenderal TNI untuk memberikan hukuman tambahan pemecatan dari dinas militer,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Prantara Sarosa.

Prantara mengungkapkan identitas ketiga anggota TNI yang diduga terlibat, yaitu Kolonel P asal Korem Gorontalo; Kopral Dua DA dari Kodim Gunung Kidul; dan Kopral Dua Ahmad dari Kodim Demak. Ketiganya tengah menjalani penyidikan oleh Polisi Militer di Kodam masing-masing.

Ketiga anggota TNI itu disangka melanggar Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas da Angkutan Jalan Raya, antara lain Pasal 310 dengan ancaman pidana penjara maksimal 6 tahun dan Pasal 312 dengan ancaman pidana penjara maksimal 3 tahun.

Selain itu, mereka disangka melanggar Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 181 dengan ancaman pidana penjara maksimal 6 bulan, Pasal 359 dengan ancaman pidana penjara maksimal 5 tahun, Pasal 338 dengan ancaman pidana penjara maksimal 15 tahun, dan Pasal 340 dengan ancaman pidana penjara maksimal seumur hidup.

Sebelumnya, terjadi kecelakaan di Jalan Raya Nagreg, Bandung terjadi pada Rabu, 8 Desember 2021. Korban dalam kecelakaan itu adalah Handi Saputra 16 tahun dan Salsabila 14 tahun.

Dua korban sempat dilaporkan menghilang. Tiga hari kemudian jasad keduanya ditemukan di bantaran Sungai Serayu. Belakangan diduga dua remaja itu ditabrak oleh mobil yang dikendarai ketiga orang TNI. Diduga tubuh keduanya dibuang ke sungai.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini