Junta Militer Myanmar: Aung San Suu Kyi Akan Hadir di Pengadilan

Baca Juga

MATA INDONESIA, NAYPYIDAWPemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi dalam keadaan sehat. Ia juga memastikan sang peraih Nobel Perdamaian itu akan muncul di pengadilan dalam beberapa hari.

Kudeta pada awal Februari, telah menjerumuskan Myanmar ke dalam kekacauan. Sebuah kelompok etnis bersenjata yang menentang junta militer yang berkuasa menyerang sebuah pos militer di kota pertambangan giok, sementara insiden kekerasan lainnya dilaporkan dari kota lain di Myanmar.

Aung San Suu Kyi –yang telah berjuang melawan penguasa militer, termasuk di antara lebih dari 4 ribu orang yang ditahan sejak kudeta. Ia didakwa karena memiliki radio walkie-talkie secara ilegal hingga melanggar undang-undang rahasia negara.

“Daw Aung San Suu Kyi dalam keadaan sehat dan berada di rumahnya. Dia akan diadili di pengadilan dalam beberapa hari,” kata Min Aung Hlaing melalui tautan video dengan penyiar berbahasa Mandarin yang berbasis di Hong Kong, melansir Reuters, Minggu, 23 Mei 2021.

Pewawancara bertanya kepadanya apa pendapatnya tentang kinerja Suu Kyi yang secara luas dikagumi di Myanmar karena kampanyenya yang telah membawa reformasi demokrasi tentatif, namun terhenti karena kudeta yang terjadi pada awal Februari.

“Dia mencoba semua yang dia bisa,” jawab Min Aung Hlaing.

Sang jenderal kembali menegaskan bahwa tentara Myanmar merebut kekuasaan karena mengidentifikasi adanya kecurangan dalam pemilihan umum yang dimenangkan oleh partai Aung San Suu Kyi pada bulan November – meskipun tuduhannya ditolak oleh komisi pemilihan saat itu.

Min Aung Hlaing kemudian mengatakan, tentara akan mengadakan pemilihan umum dan potensi perubahan pada konstitusi Myanmar akan dilakukan jika itu adalah keinginan rakyat Myanmar.

Sidang Aung San Suu Kyi berikutnya dijadwalkan pada Senin (24/5) di Ibu Kota Myanmar, Naypyidaw. Sejauh ini perempuan berusia 75 tahun itu hanya muncul melalui tautan video dan belum diizinkan untuk berbicara langsung dengan pengacaranya.

Junta militer Myanmar mengutip alasan keamanan untuk tidak mengizinkan Aung San Suu Kyi berbicara dengan pengacaranya secara pribadi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini