MATA INDONESIA, JAKARTA – Harga komoditas bawang merah diprediksi akan kembali normal, atau mengalami penurunan harga dari saat ini, pada Juni 2020 mendatang.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto mengatakan, turunnya harga bawang merah seiring dengan produksi panen yang melimpah, yang diyakini akan surplus melebihi kebutuhan.
“Bulan Juni ada sedikit panen, Insy Allah kita surplus sekitar 5.296 ton,” kata Prihasto di Jakarta, Selasa 12 Mei 2020.
Harga bawang merah sempat melambung tinggi, permintaannya pun meningkat. Pasalnya, produksi komoditas tersebut pada bulan Mei ini minus sebesar 3.782 ton dari perkiraan kebutuhan, sehingga harganya nyaris tak terkontrol.
Menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga rata-rata bawang merah nasional mencapai Rp 52.000 per kilogram (kg) pada Selasa 12 Mei 2020.
Berdasarkan data Early Warning System (EWS) Kementan, pada Mei ini produksi bawang merah diproyeksi hanya 82.051 ton, sedangkan kebutuhannya mencapai 85.833 ton, sehingga terdapat minus 3.782 ton.
Prihasto memaparkan bahwa masih ada stok carry over dari bulan-bulan sebelumnya sebesar 78.785 ton. Stok tersebut tersebar di masyarakat, mengingat bawang merah yang bisa bertahan 1-2 bulan jika dikeringkan.
Sementara itu, panen bawang merah pada Juni mendatang diperkirakan mencapai 86.474 ton dengan produksi tertinggi di Jawa Tengah. Jika dilihat dari kebutuhannya berkisar 81.178 ton, terdapat surplus bawang merah di bulan Juni mencapai 5.296 ton.