MATA INDONESIA, JAKARTA – Rencana belanja alat peralatan pertahanan keamanan (alpalhankam) yang bocor digoreng orang tidak bertanggung jawab mengakibatkan kegaduhan. Maka, juru bicara (jubir) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan Filosofi Pertahanan Prabowo.
Melalui pernyataan tertulisnya, pertama kali Dahnil membongkar filosofi Prabowo Subianto soal pertahanan Indonesia.
“Filosofi pertahanan kita tidak agresif dan tidak espansif,” ujar Dahnil dalam pernyataan tertulisnya, Rabu 2 Juni 2021.
Alasannya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara menyebut pertahanan Indonesia bersifat defensif aktif.
Arah konsep pertahanan negara seperti itu, menurut Dahnil, adalah tidak memiliki kemampuan ofensif.
Lalu dia menjelaskan alasan membeli alpalhankam dalam menerapkan prinsip defensif aktif adalah untuk menghadapi tiga ancaman.
Ketiganya adalah ancaman aktual yang terdiri dari militer dan non militer seperti pelanggaran wilayah perbatasan, separatisme, terorisme dan pemberontakan bersenjata (militer).
Sedangkan ancaman aktual nonmiliter adalah ancaman siber, intelijen spionase dan sebagainya.
Selanjutnya adalah ancaman potensial yang terdiri dari perang konvensional maupun perang nonmiliter seperti krisis ekonomi dan imigran asing.
Ketiga adalah ancaman hibrida seperti serangan senjata biologis maupun wabah penyakit.