Jepang Punya ‘Menteri Kesepian’ untuk Urusi Masalah Kematian Akibat Bunuh Diri

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kasus bunuh diri di Jepang makin meningkat akibat adanya pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Untuk mengatasi hal tersebut, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menunjuk menteri revitalisasi regional Tetsushi Sakamoto menjadi Menteri Kesepian.

Dilansir dari World of Buzz, Sakamoto menjadi Menteri Kesepian yang berfungsi untuk mengatasi kesepian dan isolasi yang menjadi semakin umum selama pandemi ini.

Penunjukan ini konon diberlakukan setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa jumlah kasus bunuh diri di Jepang meningkat selama setahun terakhir, terutama pada wanita dan kaum muda.

Peneliti beralasan hal ini dikarenakan perempuan cenderung lebih banyak bekerja di sektor retail dan jasa, sehingga hal ini menyebabkan mereka kehilangan pekerjaan selama pandemi.

Lonjakan tersebut terjadi pada paruh kedua tahun ini dengan Oktober mengumpulkan jumlah kematian terbanyak (2.153) dalam satu bulan dalam rentang waktu lima tahun. Jika dibandingkan dengan Oktober 2019, jumlah wanita bunuh diri naik 82,6 persen.

Pemerintah Jepang sekarang mengambil langkah aktif untuk membantu mengekang lonjakan kasus bunuh diri ini. Mereka melakukannya dengan memperluas layanan konsultasi dan memperkenalkan organisasi pendukung kepada mereka yang membutuhkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini